Merasa mati rasa secara emosional dapat terjadi sebagai akibat dari rasa sakit fisik atau emosional. Dalam upaya untuk melindungi diri agar tidak disakiti lagi, tidak jarang jika kamu melepaskan, atau mematikan perasaan yang terkait dengan situasi tersebut.
Ketika ini terjadi, mungkin merasakan kelegaan sementara yang memungkinkanmu untuk melanjutkan hidup. Namun, seiring waktu, perisai pelindung ini dapat mulai menghalangi hubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan perasaan yang positif maupun negatif. Ada berbagai alasan mengapa kamu bisa merasa mati rasa. Misalnya karena:
1. Stress yang berkepanjangan
2. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
3. Pernah begitu sakit hati
4. Depresi
5. Ditinggal mati seseorang
6. Borderline Personality Disorder (BPD),
7. Rasa khawatir berlebih
8. Pengaruh obat-obatan,
9. Mengalami kekerasan fisik
10. Schizophrenia
Terapi untuk Mati Rasa Emosional
Ada berbagai pilihan terapi yang tersedia yang dapat membantumu mengurangi sejauh mana kamu mencoba melarikan diri, melepaskan diri dari, atau menghindari emosimu.
Setelah kamu menemukan terapis atau psikolog untuk diajak bekerja sama, langkah pertama dalam proses terapi adalah mengungkap penyebab mati rasa emosionalmu. Seorang terapis dapat membantumu menentukan penyebab trauma, dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi pengalaman dan emosi yang membebani. Berikut beberapa cara atau terapi untuk mengatasi mati rasa emosional:
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
2. Acceptance and Commitment Therapy (ACT)
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Istirahat yang cukup
5. Mengembangkan support system
6. Meminimalisasi stress.