Laporan ilmiah menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan produksi hormon tertentu - adrenalin dan kortisol - yang dapat membuat tidur dan rileks menjadi lebih sulit.
Selain itu, tingkat interaksi sosial yang semakin menipis, keterasingan dan ketakutan, semuanya menyebabkan ketegangan pada pikiran dan menyebabkan berbagai masalah yang berhubungan dengan tidur.
Jarak sosial dan karantina telah menjadi kewajiban baru di dunia saat ini, kebosanan dan berbagai kekhawatiran saat karantina ini yang kemudian berkontribusi pada kurang tidur dan insomnia pada banyak orang.
# Cara Mengatasi Coronasomnia
Para ahli menyarankan untuk mengatasi kecemasan dan stres dengan bantuan yoga atau meditasi. Selama masa kritis seperti itu, penting bagi kita untuk fokus pada kesehatan mental kita dan mencoba untuk meringankan tekanan mental yang dapat menyebabkan masalah yang lebih menyedihkan di masa depan.
Mempertahankan rutinitas yang teratur dan beralih ke gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi dan mengelola tingkat stres. Rencanakan dan susun strategi harianmu dan bekerja untuk membangun keadaan normal di dalam dan di luar lingkungan keluarga.
Ada baiknya untuk tetap menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif selama di rumah ya ges. Supaya jiwa tetap waras.
Yok bisa yok! Badai pasti berlalu~