Seorang wanita yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi dibanding wanita yang lebih muda. Hal ini karena adanya perubahan hormonal dan kualitas telur yang mempengaruhi kemampuan reproduksi.
2. Riwayat Keguguran
Wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya. Jika kamu pernah mengalami satu atau lebih keguguran sebelumnya, maka kamu bisa berisiko lebih tinggi mengalami keguguran.
3. Penyakit Kronis
Jika kamu memiliki kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit autoimun dan penyakit tiroid yang tidak terkontrol dengan baik juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Penyakit kronis ini memungkinkan meningkatkan risiko keguguran jadi lebih tinggi.
4. Masalah di Rahim
Kondisi rahim tertentu atau jaringan serviks yang lemah yang juga disebut serviks inkompeten pun dapat meningkatkan kemungkinan risiko keguguran.
5. Gangguan Genetik dan Kromosom
Kelainan genetik pada embrio, seperti kelainan kromosom juga bisa menyebabkan keguguran. Beberapa kelainan genetik dapat diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua atau dapat muncul secara acak.
6. Gaya Hidup
Gaya hidup juga berpengaruh penting dalam kehamilan. Ibu hamil tidak diperkenankan untuk merokok, minum alkohol, konsumsi kafein serta dilarang minum obat-obatan terlarang. Orang yang merokok memiliki risiko keguguran lebih besar dibandingkan bukan perokok.
Penggunaan kafein yang secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, ibu hamil juga tidak diperbolehkan untuk berolahraga terlalu berat seperti mengangkat beban yang berat. Hal ini juga bisa beresiko dan menjadi salah satu aktivitas penyebab keguguran.
7. Stres
Penyebab keguguran lainnya yang juga sering melanda bumil adalah stres. Stres yang dialami tidak hanya sekedar ketidakseimbangan hormonal, namun faktor lain seperti kekhawatiran selama hamil atau kelelahan juga bisa mengganggu emosional ibu.
Jika ibu mengalami stres bahkan berujung depresi, janin di dalam kandungan bisa mengalami penurunan suplai darah dan oksigen. Hal ini juga membuat imun tubuh menurun. Akibatnya, virus apapun dapat dengan mudah masuk ke tubuh. Jadi usahakan ibu belajar mengelola stres dan tidur yang cukup.