Jamu Tradisional Bisa Tekan Kelebihan Karbohidrat Selama Idul Adha, Ini Rekomendasi Ahli Gizi

Jamu Tradisional Bisa Tekan Kelebihan Karbohidrat Selama Idul Adha, Ini Rekomendasi Ahli Gizi

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania M.Si mengatakan jamu pahitan dari brotowali dan sambiloto bisa membantu menekan asupan karbohidrat yang biasanya cukup tinggi saat momen Idul Adha atau Lebaran Haji.

“Misalnya Lebaran Haji banyak makan ketupat ya, ketupat kan karbonya tinggi juga nah itu bisa minum jamu pahitan,” katanya melalui pesan singkat yang diterima ANTARA, Kamis.

Inggrid mengatakan, jamu pahitan bisa membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh saat mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat seperti ketupat, atau camilan dengan gula tinggi.

Jamu bisa dikonsumsi rutin setiap satu sampai dua kali per hari dengan variasi jamu lainnya yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan faktor eksternal seperti lingkungan, pekerjaan atau usia.

“Misalnya yang paling gampang sebetulnya jamu-jamu gendong ya, itu kan sebetulnya bisa dikonsumsi oleh banyak kalangan atau golongan usia setiap hari secara rutin,” katanya.​​​​​​​

Inggrid mengatakan bahan rempah lainnya juga bisa dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan seperti beras kencur untuk badan lebih segar, kunyit asam yang memiliki sifat anti aging mencegah penuaan organ jantung dan pembuluh darah, serta bunga telang atau kamomil untuk menurunkan tekanan darah dan meredakan stres.

Selain jamu pahitan, Inggrid juga menyarankan untuk konsumsi buah jambu biji sebagai penyeimbang kadar gula darah dan kolesterol. Jambu biji juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan memperlancar pencernaan yang dibarengi dengan makanan yang mengandung serat lainnya.

Selain buahnya, rebusan daun jambu biji juga bermanfaat sebagai anti mikroba penyebab infeksi saluran cerna, serta meningkatkan trombosit bagi pasien demam berdarah dengue.

Ia juga menyarankan untuk lebih memilih ramuan jamu segar dari bahan alam agar lebih aman dikonsumsi, dan tetap memperhatikan kandungan atau ekstrak jamu dengan konsentrasi yang besar dari suplemen herbal.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"