Diet yang tinggi gula, garam, kafein, dan lemak jenuh dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan memperburuk rasa sakit menstruasi. Kafein, misalnya, dapat menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah), yang dapat memperburuk kram menstruasi.
Sementara itu, asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi air dan kembung, yang dapat meningkatkan ketidaknyamanan selama menstruasi. Sebaliknya, diet yang kaya akan buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri menstruasi.
5. Genetik
Jika ibu atau saudara perempuan mengalami menstruasi yang menyakitkan, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Genetik dapat mempengaruhi bagaimana tubuh merespon hormon, sensitivitas terhadap nyeri, dan risiko kondisi medis seperti endometriosis atau fibroid yang dapat memperburuk rasa sakit menstruasi.
Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, mengetahui riwayat kesehatan keluarga bisa membantu lebih proaktif dalam mengelola dan mencari perawatan untuk rasa sakit menstruasi.
Mengetahui penyebab-penyebab yang jarang dibahas namun signifikan ini dapat membantu perempuan lebih memahami tubuh mereka dan mencari cara untuk mengurangi rasa sakit menstruasi.
Jika mengalami sakit intens saat menstruasi , coba analisa dulu apakah hal-hal di atas terjadi pada dirimu. Namun perlu dipahami bahwa setiap perempuan berbeda, jadi penting untuk menemukan pendekatan yang paling efektif bagi diri sendiri dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika nyeri menstruasi terus mengganggu kualitas hidup.