Makanan Jepang gak cuma identik dengan Takoyaki, sushi, dan juga ramen doang loh gengs, ada banyak makanan yang uenak-uenak.
Kali ini kita bakalan ngebahas soal Yoshoku, kalian pernah denger gak Yoshoku? Kalau belum ya kita tos dulu deh, sama~ wkwkwk.
Kalau kita lihat-lihat secara seksama ya, makanan Yoshoku terlihat seperti perpaduan spageti dengan daging cincang yang dibuat jadi burger. Bahkan, spageti dan burger ala Jepang ini diakui sebagai warisan budaya pula oleh UNESCO pada Desember 2013, lho. Wah fersi kearifan lokal sana dong ya~
Dilansir dari Indozone.id, resep Yoshoku ditemukan pada akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Dikutip dari BBC, saat itu Jepang tergolong negara miskin di mana penduduknya banyak yang kekurangan gizi gengs. Mantap jiwa.
Bahkan ya kala itu, makan daging pun dilarang loh, gila gak tuh? Rakyat Jepang menilai makan daging dapat membuat badan jadi besar seperti orang-orang Eropa.
Kemudian pada tahun 1872, Kaisar Meiji, membebaskan rakyatnya untuk konsumsi daging sapi. Alhasil warga Jepang mulai tertarik dengan menu-menu Eropa berbahan dasar daging.
Setelah itu, koki lokal Jepang yang bekerja dengan bangsa Barat mulai belajar cara membuat masakan Eropa dan Amerika. Bahkan banyak dari koki-koki itu yang akhirnya membuat menu masakan Jepang yang bercita rasa Barat hingga lahirlah Yoshoku.