Dari ayam nabati hingga ikan tanpa ikan, sepertinya selalu ada hal baru yang muncul di dunia makanan berkelanjutan. Namun, hanya beberapa inovasi dalam makanan ramah lingkungan yang benar-benar baru. Contohnya adalah rumput laut.
Meskipun kamu mungkin pernah menikmati rumput laut yang dililitkan pada ikan favorit dalam sushi, rumput laut belum benar-benar menjadi makanan yang populer di negara barat.
Namun, budidaya rumput laut dapat mengubahnya dalam waktu dekat. Baca terus untuk mengetahui mengapa rumput laut bisa menjadi makanan super berkelanjutan berikutnya.
Mengapa Rumput Laut Termasuk yang Ramah Lingkungan?
Menanam rumput laut secara sistematis dapat menjadi solusi yang tepat untuk beberapa tantangan, mulai dari air laut yang bersih hingga stimulasi ekonomi.
1. Budidaya rumput laut hanya membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa sumber daya.
Menurut Jesse Baines, CMO Atlantic Sea Farms, rumput laut "merupakan tanaman yang tidak membutuhkan banyak input dan benar-benar membuat lautan menjadi lebih sehat di setiap panennya."
Budidaya rumput laut tidak membutuhkan lahan subur, pestisida, herbisida, pakan, dan air tawar. Rumput laut melakukan sebagian besar pekerjaan yang diperlukan untuk budidayanya sendiri. Rumput laut hanya menggunakan nutrisi yang ada di dalam air laut.
2. Budidaya rumput laut mendukung lautan yang sehat
Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lautan menyerap sekitar 30 persen karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke atmosfer.
Hal ini menyebabkan perubahan tingkat pH laut dan peningkatan keasaman, yang berdampak negatif pada ikan, karang, dan pembuat kerang seperti tiram, kepiting, dan siput laut. Organisme-organisme ini merupakan bagian penting dari rantai makanan laut.
Rumput laut menangkap karbon dan nitrogen dari air laut, sehingga mengurangi pengasaman laut. Rumput laut juga menyediakan habitat bagi sejumlah organisme penghuni lautan, sehingga membantu mendiversifikasi ekosistem laut.
Kandungan Nutrisi Rumput Laut