Mi Ayam Bu Tumini adalah Legenda, Gimana Kisah Suksesnya?

Mi Ayam Bu Tumini adalah Legenda, Gimana Kisah Suksesnya?

Kalo nanya, 'di mana mi ayam legendaris di Yogyakarta?' orang-orang mungkin akan menjawab: mi ayam Bu Tumini. Yap, soalnya ini adalah salah satu legenda mi ayam di Kota Pelajar gengs.

Tapi sekira empat hari lalu, Bu Tumini dikabarkan meninggal dunia. Tepatnya pada hari Sabtu (8/2/2020) lalu. 

Bu Tumini meninggal dunia pada usia 63 tahun. Sebelumnya, Bu Tumini sempat mengeluhkan sesak napas, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit di Yogyakarta.

Sosok Bu Tumini, dengan putranya (news.detik.com)

Kabar duka ini pun langsung tersebar dengan cepat di media sosial, Twitter misalnya. Namanya langsung jadi trending topic di Indonesia setelah kabar dukanya disebarkan oleh akun Twitter @InfoMieAyamYK. 

Netizen pun ikut berduka. Banyak di antara mereka yang mungkin pernah merasakan kelezatan racikan mi ayam legendaris ini pun seperti merasakan kehilangan sosoknya. Apa kamu juga termasuk gengs?

Tapi, gimana sih cerita di balik kesuksesan Almarhumah Bu Tumini berjualan mi ayam sampe jadi selegendaris itu?

Dikutip dari DetikFood, Almarhumah Bu Tumini bekerja sangat keras menjadikan mi ayam racikannya ini jadi terkenal kayak sekarang. Semasa hidupnya, Bu Tumini berjuang untuk menghidupi ketiga anaknya.

Ini warungnya Bu Tumini di deket Terminal Giwangan, Yogyakarta (food.detik.com)

Bu Tumini merangkap sebagai kapala rumah tangga setelah suaminya meninggal dunia. Demi menghidupi keluarganya, dia merintis usaha mi ayam yang modal awalnya dia dapatkan dari sebuah program bank swasta tahun 1990-an silam.

Sejak tahun 1990-an itu, Bu Tumini menjalankan usaha mi ayamnya itu yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur no. 187, Umbulharjo, Yogyakarta. Kamu bisa temukan warung Bu Tumini di di sebelah utara pintu masuk Terminal Giwangan.

Awalnya, tentu saja Bu Tumini sendiri gak akan menduga kalo mi ayam buatannya bakal seterkenal sekarang. Yang bikin beda dari mi ayam lainnya adalah jenis mi yang dia gunakan.

Jenis mi yang digunakan Bu Tumini disebut 'mi lidi' atau hokkien yang tebal dan mulur. Selain itu, kamu akan menemukan kuah kental kecokelatan yang rasanya gurih manis. Mi ayam itu juga dilengkapi dengan potongan daging ayam yang gede-gede gengs.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"