Alphitobius diaperinus adalah nama latin bagi cacing kerbau. Hewan ini baru saja jadi perbincangan setelah tubuhnya diolah menjadi sebongkah burger di sebuah supermarket di kota Aachen, Jerman.
Pengolahan cacing kerbau sebagai bahan baku pembuatan burger di Jerman ini dilakukan oleh perusahaan rintisan Bugfoundation. Cacing ini serupa larva kumbang kerba yang dibudidayakan di Belanda.
Mereka memerlukan sekitar empat tahun untuk mengkonsep makanan serta membuatnya menjadi kudapan lezat. Ide ini datang dari pendiri Bugfoundation Baris Oezel dan Max Kraemer ketika mereka melancong ke Asia Tenggara.
Mereka tahu bahwa beberapa negara seperti Thailand, Filipina, juga Indonesia, memiliki jenis kuliner ekstrem macam ini. Oezel mengatakan bahwa ketertarikan pelanggannya adalah karena aroma burger buatannya. Bahkan tampilannnya tampak seperti burger pada umumnya.
Orang-orang tidak percaya bahwa bahan baku burger itu adalah cacing kerbau. Seorang pengunjung juga menuturkan bahwa rasanya enak dan cacing bisa menjadi alternatif daging.
Oezel menjelaskan bahwa burger itu dibuat agar terlihat menarik dan menjauhi kesan dari bahan bakunya yang mungkin akan membuat pelanggannya merasa jijik.
Orang-orang datang karena rasa penasarannya, bahkan ada yang mencarinya berhari-hari. Burger cacing kerbau bikinan Bugfoundation ini mendapat sambutan baik pula dari Belgia dan Belanda.