Banyak Produk Makanan Berlabel 'Sehat', Apa Bisa Dipercaya?

Pas kamu lihat item berlabel "sehat", kamu bakal membayangkan makanan yang beneran sehat. Jenis makanan yang baik buat tubuh kamu. Tapi apakah selalu begitu?

Departemen Pertanian Amerika Serikat menerbitkan pedoman baru tentang apa aja yang bisa diberi label sehat. Tapi apakah klaim sehat pada label makanan adalah alasan yang cukup baik untuk membeli sebuah produk?

Abbie Gellman, RDN, seorang koki dan ahli gizi diet terdaftar mengatakan tidak cukup. Gak semua makanan dengan label sehat artinya selalu baik buat kamu gengs.

"Ada semacam masalah menyeluruh dengan kata sehat karena konsumen umum tidak mengerti apa artinya itu," kata Gellman.

"Anda tidak boleh secara membabi buta mengikuti apa yang ada di kemasan," tambahnya lagi.

Peraturan dari USDA dan FDA menyatakan bahwa untuk item makanan yang bertuliskan "sehat," atau turunan lainnya dari istilah tersebut, harus memiliki susunan profil lemak dari lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang dominan. Mengandung setidaknya 10 persen dari nilai harian untuk kalium atau vitamin D.

Makanan yang berada di bawah yurisdiksi USDA, terutama daging dan produk unggas, sekarang harus menyerahkan sketsa label ke komite pelabelan untuk persetujuan.

Michelle Zive, PhD, RD, mengatakan bahwa sementara profil lemak dan kandungan kalium serta vitamin D dari suatu item penting, ada banyak nuansa yang terlibat dalam apa yang membuat sesuatu yang baik untuk Anda makan.

"Saya masih sangat waspada dengan sesuatu yang disebut sehat. Sebagai konsumen, Anda harus tahu cara membaca label dan tahu apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda dan tidak benar-benar bergantung pada FDA atau USDA," ungkap Michelle Zive.

Nah gengs, meskipun ada makanan yang berlabel sehat, kamu tetap harus lihat tabelnya. Apa aja kandungan di dalamnya. Terutama natrium, glukosa atau gula lainnya dan lemak. Selain itu juga bahan-bahan yang digunakan. Siapa tahu ada yang bikin kamu alergi kan?