Risa Saraswati pernah menerbitkan buku berjudul Danur pada tahun 2012. Buku ini berisi kisah 5 sahabatnya yang tak kasat mata. Selain buku, Risa dan bandnya menyusun lagu berbahasa Sunda. Kelima sahabat kecil Risa bernama Peter, William, Jansen, Hans, Hendrik. Rumah tua peninggalan Belanda adalah tempat Risa berkenalan dengan sahabat-sahabat kecilnya. Rumah angker ini merupakan saksi pertemuan mereka. Risa tinggal di rumah tersebut saat masih kecil. Bertemu dengan sahabat astral saat berusia 9 hingga 10 tahun.
Berdasarkan hasil komunikasi Risa Saraswati dengan para sahabatnya itu, Risa menemukan fakta bahwa mereka adalah korban infasi Jepang pada tahun 1942. Mereka adalah anak Belanda yang jadi korban Jepang. Rumah angker yang disebut 'rumah kentang' itu jadi saksi sejarah kesedihan mereka.
Selain buku, Risa juga membuat album musik berjudul "Story of Peter". Menurutnya, kelima sahabatnya mengenalkan beberapa lagu yang belum pernah Risa dengarkan. Jadi, karena itu persahabatan mereka jadi inspirasi Risa.
Lagu "Story of Peter" menceritakan sahabat astral Risa yang bernama Peter. Risa bertemu dengan Peter di kawasan rumahnya di Kota Bandung. Berdasarkan sejarah, Bandung Utara merupakan kawasan yang mayoritas ditinggali orang-orang Belanda. Kawasan tersebut memang lebih sejuk dan dingin. Sedangkan kawasan Bandung Selatan mayoritas masyarakat pribumi.
Rumah yang jadi tempat tinggal Risa sewaktu kecil dianggap rumah angker bagi orang-orang yang tidak bisa menjalin komunikasi dengan energi astral. Namun, bagi Risa ini adalah berkah. Meskipun ia pernah merasa kehidupan yang ia alami terasing dari lingkungan sosial. Semakin dewasa, Risa semakin bisa menyesuaikan dengan kehidupan nyata dan virtual. Karena menurutnya banyak tak terhingga makhluk astral yang bisa ia temui. Bahkan sosok demi sosok ia bagi kisahnya lewat catatan, buku dan lagu.