Menurut asal-usulnya, kuntilanak merah adalah sosok hantu yang semasa hidupnya memiliki seorang kekasih yang menghamilinya. Namun saat wanita itu meminta pertanggungjawaban, pria tersebut tidak mau dan malah menganiaya wanita itu sampai meninggal. Banyak bercak darah di pakaian wanita tersebut.
Agar tidak ketahuan karena melakukan pembunuhan, pria tersebut membuang wanita itu diam-diam. Alhasil arwah wanita itu jadi tidak tenang dan menjadi kuntilanak merah. Warna merah berasal dari darah yang membasahi pakaiannya. Selain itu warna merah darah sebagai simbol dendam kepala pria yang sudah membunuhnya.
Kuntilanak merah dianggap memiliki level seram di atas kuntilanak putih yang sering dilihat. Ia menaruh kebencian, dendam, dan amarah. Biasanya tanda-tanda kemunculan kuntilanak merah dengan aroma bau amis yang ditimbulkannya. Suara kuntilanak merah juga sangat nyaring. Jika terdengar jauh berarti kuntilanak merah dekat dengan kita, dan sebaliknya, jika suara kuntilanak dekat berarti dia dalam posisi jauh.
Namun ada juga penampakan kuntilanak merah terkenal di Bandung, Jawa Barat yang justru saat masih hidup wanita itu bukan dibunuh melainkan jadi korban kecelakaan. Kuntilanak merah itu bernama Lasmi yang justru berteman dengan manusia. Bahkan cerita kuntilanak Lasmi sampai dibuatkan sebuah novel berjudul Lasmi.