Kuyang makan bayi adalah siluman yang berwujud menyeramkan. Pada siang hari kuyang makan bayi ini adalah manusia biasa tetapi mengenakan jubah. Lalu pada malam hari manusia itu akan berubah menjadi kuyang yang terbang dan mencari darah bayi atau bayi yang baru saja dilahirkan.
Kuyang akan menghisap darah untuk menambah kekuatan ilmu hitam yang dijalaninya. Manusia yang menjadi kuyang melakukan perjanjian untuk mendapatkan sesuatu yang mau dicapainya, seperti kesehatan, awet muda, dan mendapatkan ilmu sakti. Darah bayi yang dihisap kuyang seperti tumbal supaya tujuannya bisa tercapai.
Melansir dari Tirto, kuyang terkenal di Pulau Kalimantan. Dalam wujudnya kuyang mirip seorang wanita dengan wajah dan rambut yang panjang. Ia terbang saat mengincar mangsanya. Beberapa orang yang melihat kuyang terbang pada malam hari biasanya mengira kuyang sebagai burung yang berukuran besar.
Kuyang terbang dengan organ wajah, rambut, serta organ tubuh seperti jantung, hati, usus, dan ginjal. Tanda-tanda kuyang terbang di malam hari biasanya ada tanda cahaya merah atau api kecil yang mengikutinya dari belakang. Kuyang memiliki dua taring di kanan dan kiri mulutnya untuk menghisap darah bayi.
Jika Kuyang makan bayi atau menghisap darah bayi yang baru lahir, kerap ditemukan juga kuyang memakan bayi yang masih ada dalam kandungan. Kuyang akan mencari perempuan yang sedang hamil tua atau hamil besar. Kemudian Kuyang akan mengusap perutnya dan langsung mengambil bayi yang ada dalam janin wanita tersebut.
Masyarakat di Kalimantan yang sudah melihat Kuyang mencirikan bahwa Kuyang sebagai seorang perempuan berambut panjang yang berjalan di malam hari dan pada siang hari orang yang menjadi kuyang selalu menutupi bekas guratan di lehernya atau menutupi kepalanya dengan kain agar tidak terkena sengatan matahari.
Lalu bagaimana cara membunuh atau menangkap kuyang? Kabarnya siluman itu memiliki ketakutan dengan beberapa benda, seperti cermin, sisir, pisau, dan rumput jariangau. Bagi orang khususnya wanita hamil atau yang memiliki bayi takut dengan kehadiran kuyang, disarankan untuk menyimpan benda-benda tersebut.
Ada yang juga percaya dengan menggunakan tali ijuk sebagai tali ayunan bayi yang dibedong sehingga menutup bagian leher bayi dan hanya terlihat bagian wajah dan kepalanya saja. Tali ijuk tidak hanya ditakuti oleh kuyang karena makhluk halus lainnya pun tidak suka dengan tali ijuk.