Zombie dikenal luas melalui film-film horor abad terakhir. Hampir semua menganggap zombie mengerikan tapi juga menjijikkan.
Zombie bermula dari mitos rakyat Haiti yang mulanya gak dikenal. Kata zombie sendiri berasal dari Kongo nzambi artinya "jiwa". Ketika budak dibawa ke Haiti dan agama Vodou tumbuh di tengah tradisi lama Afrika gagasan zombie lahir.
Diperkirakan 80-90% orang Haiti "melayani arwah" atau berlatih Vodou. Di Vodou, semua orang bakal mati dengan dua cara. Secara alami (penyakit, kehendak dewa) dan tidak wajar (pembunuhan).
Jiwa yang mati tidak wajar katanya gak bisa kembali bersama leluhur sebelum diijinkan oleh dewa. Jiwa-jiwa ini bisa diambil oleh penyihir. Lalu penyihir itu bisa mengendalikan tubuh orang mati tersebut. Kebanyakan penyihir menggunakan zombie untuk berbuat jahat.
Bagi beberapa zombie hanyalah dongeng. Sebagian besar orang melihat zombie sebagai metafora untuk kehidupan keras tanpa imbalan, kehilangan kendali, atau lebih buruk kehilangan keyakinan.
Peneliti paling terkenal untuk menjelajahi zombie Haiti adalah Wade Davis, seorang etnobotanis. Film horor The Serpent & the Rainbow diambil dari bukunya dengan nama yang sama. Dia berangkat untuk membuktikan realitas ilmiah dari zombie.
Pada 1990-an, Dr. Chavannes Douyon dan Prof. Roland Littlewood memutuskan untuk menyelidiki apakah zombie Haiti nyata.
Pada tahun 1997, keduanya menerbitkan sebuah makalah studi di The Lancet di mana mereka menganalisis kasus-kasus tiga orang dari Haiti yang telah diidentifikasi sebagai zombie.
Salah satunya adalah seorang wanita berusia 30 tahun yang diduga mati setelah jatuh sakit. Keluarganya berfikir dia adalah zombie setelah 3 tahun kematiannya. Yang lainnya adalah seorang pria muda yang mati pada usia 18 dan muncul kembali setelah 18 tahun lagi di sabung ayam.
Studi kasus terakhir menyangkut seorang wanita lain yang meninggal pada usia 18 tahun tetapi ditemukan lagi sebagai zombie 13 tahun setelah kematiannya.