Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 4 (Kinan Hilang)

Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 4 (Kinan Hilang)
Ilustrasi (primogif.com)

Perlahan langkah aji memimpin didepan, semuanya saling berpegangan seakan tidak ingin dipisahkan.

Saat berada didepan pondok, andra kembali melihat sesuatu seperti di mimpinya itu, dia melihat sebuah bayangan didalam berjalan melewati jendela.

Entah yang lain sadar atau tidak namun andra diam saja, disamping itu badannya mulai gemetar karena kembali terbayang kejadian di mimpinya.

"Ji, aku takut" ucap yuni yang sudah mulai gemetar.

Mendengar perkataan yuni, septi menguatkan genggaman tangannya kepada yuni, dia bermaksud untuk menenangkannya agar tetap kuat.

Kaki aji menginjak teras kayu pondok itu, tiba tiba lampu didalam pondok tersebut meledak hingga membuat aji dan yang lain terkejut.

Melihat hal itu mereka langsung mundur dan kembali ke halaman depan villa, rasa takut luar biasa dirasakan oleh mereka semua.

"Gimana ini ji?" Tanya andra yang terlihat berkeringat.

"Aku juga tidak tahu dra, akupun tidak berani" jawab aji.

"Biar aku saja yang kesana" ucap septi mengagetkan semuanya.

"Yakin kamu sep?" Tanya andra.

"Iya, ini semua tidak akan selesai kalau kita hanya begini gini saja dra" balas septi.

Aji hanya terdiam seakan, kata kata septi seakan menyindir dia sebagai laki laki.

"Aji sini senternya" pinta septi.

Dia langsung menyodorkan senter tersebut ke septi, dia seakan pasrah bila septi berjalan sendiri ke pondok tersebut.

Namun dalam pikirannya ingin sekali menemani septi, tapi ketakutannya seakan berusaha menutupi keinginan itu.

Septi berjalan meninggalkan aji, yuni dan andra.

"Sep tunggu" tiba tiba aji memanggil septi

Kali ini aji tidak perduli apa yang akan terjadi, dia tidak ingin temannya kembali hilang tanpa pengawasannya.

Andra dan yuni hanya terdiam dihalaman melihat septi dan aji berjalan menuju pondok, hawa dingin saat itu cukup menusuk hingga membuat yuni menggigil.

"Jam berapa yun? Kamu bawa handphone kan?" Tanya andra

"Hah...engga dra, handphone aku ada didalam kamar" balas yuni. "Yun...kok kita bodoh sekali" ucap andra.

"Maksud kamu?" Tanya yuni yang heran dengan perkataan andra.

"Handphone kita kan ada lampunya, kenapa tidak kita pakai untuk bantu mencari dibagian belakang villa?" Ucap andra.

"Astaga dra iya, ayo kita ambil" ajak yuni sembari menarik tangan andra.

Saat memasuki villa, bau kentang tersebut ternyata masih ada. Seketika andra dan yuni merasakan merinding yang luar biasa.

Dengan langkah kaki yang cepat, andra dan yuni menuju kamarnya sampai sampai andra tersandung sesuatu yang berada dibalik sofa dan terjatuh.

Yuni langsung membalikkan badannya saat tahu andra terjatuh. "Kamu tidak apa apa dra?" Tanya yuni.

"Tidak apa apa yun, kena apa ya aku tadi?" Jawab andra yang kebingungan.

Anehnya tidak ada apapun disitu, tidak ada benda dan posisi sofa pun cukup jauh.

"Sudah jangan dipikirkan, ayo dra lanjut jalan" ucap yuni sembari menarik tangan andra.

Walau begitu tetap saja andra memikirkannya, dia masih penasaran apa yang membuatnya tersandung.

Sementara itu aji dan septi sudah berada didalam pondok, bau kentang dan anyir mulai tercium.

"Aji kamu yang benar saja, aku kan cewe kenapa jadi aku yang didepan?" Ucap septi yang kesal

"Loh ini jamannya emansipasi kan, katanya mau kesetaraan yaudah jadi sama aja dong" jawab aji. Wah makin mencekam aja ya ni cerita seram Indonesia terbaru.

"Kamu tuh lagi begini masih saja bisa bicara seperti itu, nih pegang senternya. Kamu didepan" balas septi.

Dengan wajah sedikit kesal, aji menuruti permintaan septi. Keadaan dalam pondok sangat gelap, cahaya senter aji mencari keberadaan kinan yang belum juga ketemu.

Septi dan aji sama sama merasakan aura negatif yang sangat kuat hingga membuat septi merasakan mual diperutnya.

Energi tersebut seakan menusuk nusuk, keringat pun mengucur di dahi septi dan punggungnya.

"Ji kamu ngerasain juga kan?" Tanya septi.

"Iya sep, aku juga dari tadi merasa mual dan pusing" jawab aji dengan lemas.

Saat cahaya senter menyinari sofa yang berada di pondok tersebut, ada sesuatu yang bersembunyi dibalik sofa tersebut.

Ilustrasi (tanahnusantara.com)

"Sep itu kaki...kinan, kinaaann!!" Teriak aji.

Dia langsung berlari menghampiri kaki tersebut, begitu juga dengan septi mengikuti dari belakang.

Namun saat sampai dan melihat kebalik sofa, aji dan septi terkejut karena apa yang mereka lihat hanya sepotong kaki sampai lutut saja.

Aji dan septi langsung membalikkan badannya dan berlari ke arah luar. Mereka masih tidak percaya apa yang baru saja dilihatnya, apa salah mereka hingga di ganggu seperti ini.

Gila cerita seram Indonesia terbaru ini, mask ada penampakan sepotong kaki di sofa, waduh makin edan aja, penasaran dengan part selanjutnya? Lanjut yuk ke Part 5



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"