Ini adalah cerita seram seorang dokter bedah yang bikin kita geleng-geleng kepala dan merinding, kayak apa sih keseraman kisahnya, kuy kita kepoin di bawah ini~
Berprofesi sebagai dokter bedah adalah suatu tanggung jawab yang sangat besar bagiku, Setiap harinya aku selalu berhadapan dengan bergelimang darah dan organ dalam manusia.
Sebagai dokter senior adalah hal yang biasa bagiku menghadapi pasien-pasien UGD yang sekarat dan lain-lain. Namun hari ini rasanya tubuhku agak kurang sehat, tetapi aku rasanya masih sanggup menjalani tugasku dengan baik.
Satu persatu pasien sekarat aku tangani dengan baik dan hati-hati, namun ada satu pasien yang baru datang dengan tubuh yang bisa dibilang sangat sekarat, dia ditabrak kereta api karena menerobos palang.
Darah keluar dari perut, kepala, "ah sial," ini mah hampir seluruh bagian tubuhnya mengeluarkan darah. Tubuhnya sekarang sudah berada diruang operasi, Aku menyuruh semua orang untuk keluar karena aku lebih nyaman dan lebih fokus mengoperasi pasien seorang diri.
Setelah memastikan tidak ada orang lagi didalam ruangan ini aku memulai operasi, aku mengambil sebuah pisau dari lemari peralatan, uh, tolong kuatkan dirimu tuan dan semoga tuhan memberkatimu ucapku dalam hati.
Aku mulai operasi dari kepala pasien, karena aku sudah tidak tahan lagi dengan otaknya yang kelihatan seolah menyapaku untuk segera di poleskan, tak berapa lama semua yang berada dikepala telah bersih, sekarang giliran pengoperasian bagian perut, hati, paru-paru, usus, ginjal dan banyak lagi, cih aku benci bagian ini, banyak lendir menjijikan yang keluar dari sana sini, aku mencoba menahannya karena hanya untuk membersihkan tidak memerlukan waktu lama, sekitar setengah jam dan akhirnya selesai.
Aku mengusap keringat dikepalaku, panas sekali ruangan ini. Aku duduk beristirahat mengambil nafas panjang, lalu menaruh semua hasil operasi kedalam koperku, senang rasanya lagi-lagi operasi berjalan lancar.
Saat keluar dari ruang operasi aku berkata kepada keluarga korban untuk mengikhlaskan korban karena tidak ada jalan lagi untuk menyelamatkannya, aku sudah melakukan semampuku, tetapi nyawanya tetap tidak tertolong.
Setelah jasad dipindahkan keruang mayat, Dokter lain dari rumah sakit menelponku, Turut berduka cita atas pasien yang tidak bisa aku selamatkan, sungguh menyedihkan sekali diriku ini.
Aku kembali kerumah, lalu mengambil koperku dari bagasi mobil. Oke Otak, Ginjal, Usus, dan organ dalam lainnya dari 3 Pasien Hari ini, sepertinya besok aku akan mengendarai Sebuah BMW Versi terbaru.
Tamat~