Kalian sendiri ada yang ngira kalau Leak adalah hantu ga?
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Atau kalian memahami bahwa Leak itu yang matanya besar melotot, kukunya panjang, rambutnya panjang, taringnya mencuat dan lidahnya panjang?
Ayo ngaku!#memetwit
Jadi aku cerita dulu deh ya mengenai kejadian yang menimpa keluarga sahabatku ini.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Teman-teman, Leak itu bukan hantu.
Tetapi, Leak itu adalah manusia yang memiliki suatu ilmu yang disebut pengleakan.
Leak sendiri terbagi jadi dua.
Penganut panengen (kanan) dan pengiwa (kiri)
Panengen di Bali biasa disebut Balian. Kaum ini memilih untuk mengabdikan ilmunya untuk kebaikan. Mostly sih untuk menyembuhkan orang sakit.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Sedangkan Pangiwa sebaliknya. Mereka akan membuat orang lain yang sehat menjadi sakit. Yang sakit makin sakit, bahkan sampai meninggal.
Para Pangiwa inilah yang kemudian dikenal dengan Leak.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Leak itu memiliki jenjang ilmu. Leak kelas bawah itu baru bisa merubah dirinya jadi sosok yang selama ini kalian gambarkan.
Mata melotot, gigi taring mencuat dan lidah menjulur panjang. Pokoknya yang seram!
Sedangkan Leak yang kelasnya sudah "Grand Master" adalah mereka yang mampu merubah diri menjadi benda mati.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Biasanya bisa merubah diri menjadi "Bade" dengan 21 tingkat.
Googling lah "Bade Bali" wkwkwk..
Pokoknya menara yang dibuat biasanya buat upacara ngaben. Tau ngaben kan?
Sahabatku ini berada di keluarga dengan ayah-ibu dengan 4 anak.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Anak pertama hingga ketiga perempuan dan sahabatku ini satu-satunya anak laki-laki dan sekaligus anak bungsu.
Suatu hari, mereka pulang ke kampung mereka di daerah Klungkung.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Mereka selalu pulang ke Klungkung setiap ada libur panjang atau Odalan (acara adat di Pura kampung).
Saat itu usia sahabatku masih 6 tahun dan kakaknya usia 9 tahun.
Di kampung, mereka tinggal dengan nenek. Ramai-ramai karena keluarga besar semua datang.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Sang nenek sudah amat sangat tua, jadi sebagian besar waktunya dihabiskan duduk menyendiri karena tubuhnya tidak mampu bergerak bebas. Jangankan berjalan, berbicara pun tak sulit.
Suatu saat kakak sahabat saya jatuh sakit. Dia demam tinggi dan berkeringat parah.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Dua hari berlalu namun bertambah parah. Lebih parah lagi tubuhnya membiru.
Kalian tau apa yang membuat keluarga makin cemas?
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Berdasarkan tanggal dan jam lahirnya, menurut tanggalan Bali, kakak sahabat saya akan meninggal karena demam.
What a coincidence!
Mereka melarikan sang kakak ke rumah sakit. Dokter juga cemas karena wajah sang kakak membiru.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Keesokan harinya, lehernya mulai membiru.
Kemudian harinya, pundaknya membiru.
Semakin lama semakin ke bawah.
Karena Dokter mulai kebingungan menangani, keluarga mulai mencari pengobatan alternatif.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Mereka pergi ke Balian.
Sang Balian mencoba mencari tau, sakit apa yang di derita kakak.
Saat itu tangan sudah membiru dan mulai dingin.
Balian bilang,
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
"Anak bapak demam biasa..."
"......awalnya. Tapi sekarang jiwanya sedang perlahan dicerna."
Keluarga sahabat saya seketika paham ketika mendengar kata "dicerna".
Karena itulah cara Leak meningkatkan kesaktiannya. Mengambil jiwa atau nyawa manusia lain.
Kengerian belum berhenti disitu saja ternyata. Balian masih melanjutkan dengan bicara ke sang Ayah,
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
"Pak, anak bapak tidak boleh dekat-dekat dengan neneknya. Jangan sampai neneknya mendekat ke anak bapak"
Kalian tau siapa Leak nya?
Neneknya sendiri.
Balian menjelaskan kenapa neneknya tidak bisa lagi bicara, ternyata karena kekuatan ilmunya sudah mengambil alih jiwanya. Sehingga yang ada di raganya bukan dirinya sendiri.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Jadi, ketika ilmu Leak makin tinggi tapi diri sendiri ga mampu menahan kuatnya ilmu, kita hancur.
Hancur dalam arti, kita bukan diri kita sendiri lagi.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Ilmu Leak menguasai diri kita. Di titik itu seseorang akan haus akan ilmu yang lebih tinggi dan ga mengenal lagi yang namanya keluarga.
Apabila yang bisa dijadikan "tumbal" terdekat adalah anak atau cucu ya disikiat aja!
Sang Balian berusaha untuk mengembalikan kakak.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Long story short, si kakak membaik dan dibawa pulang ke Denpasar.
Tidak lama, sang nenek justru sakit.
Seperti kata orang dulu, kalau tubuh ini ada "ilmu" pasti meninggalnya susah.
In short, sang nenek meninggal tapi masih jadi misteri soal siapa yang apes harus jadi "penerus" si nenek.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Aku sendiri berharapnya si penerus ini bisa kontrol dan ga usah ngeleak lebih lagi untuk meningkatkan ilmunya.
Nah aku selanjutnya mau kasih tau kelemahan dari Leak.
Makanan favorit Leak adalah janin dengan jenis kelamin laki-laki.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Makanya perempuan hamil di Bali sangat hati-hati.
Mereka biasanya ga akan mau makan sembarang makanan yang dikasih sama orang asing atay ga akan mau ditepok orang asing.
Leak itu sakti.
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Misal kamu hamil, trus kamu ketemu orang ngasih kue (orang ini punya ilmu Leak). Kamu makan kuenya, besoknya janinmu ilang.
Gausah kasih kue.
Kamu hamil, kamu ditepok orang yang punya ilmu Leak, janinmu bakal ilang juga.
One last addition
— Torry Jatiprakoso (@Torriosh) April 5, 2018
Di Bali, Leak ga cuma ada di desa-desa. Bahkan, di kota seterang benderang Denpasar masih banyak.
Salah satunya yang aku sempat lihat di malam Nyepi.
To believe or not to believe, it's up to you :)