Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam

Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam

Suka baca-baca cerita horor pendek indonesia? Ya kamu tepat banget datang ke Paragram(Paragram.id). Soalnya disini cerita seremnya based on true story gitu.

Nah, kali ini ada cerita dari akun Twitter @AkuAnakSiapa_ yang berjudul "ucapkan salam" Pokoknya pantengin aja kengeriannya yuk kita mulai.

Cerita horor pendek indonesia

Cerita horor pendek indonesia Ilustrasi (IDN Times)

"Ucapkan Salam"

Namaku Luna, aku mahasiswi semester 3 di sebuah kota S. Meskipun aku berasal dari tempat yang tidak terlalu jauh dari kota S, aku memilih untuk tinggal di kos putri dekat kampusku.

Mengapa? karena selain untuk lebih dekat dengan teman-teman kampus, aku juga kuliah sambil kerja. Yahh... karena aku bosan hanya menjadi mahasiswi.

Tidak jauh dari kampusku (kampus Pelangi), ada juga kampus lain. Sebut saja Kampus Langit. Jadi tak heran jika banyak rumah warga yang dijadikan kos/kontrakan.

Di kampusku, banyak mahasiswa yang berasal dari kota S. Berbeda dengan kampus Langit yang banyak diisi oleh mahasiswa Luar Kota bahkan Luar Pulau.

Dan teman-teman kosku memang lebih banyak anak kampus Langit. Banyak dari mereka yang sering menghabiskan waktu bersama denganku. Semua golongan berbaur menjadi satu.

Banyak juga anak Luar Pulau yg menjadi teman akrabku. Terutama yang sesama Non. Tapi banyak juga teman2 Luar Pulau muslim yang menjadi temanku.

Suatu hari, seorang temanku dari Pulau K (Dante) menemuiku dan berkata

Dante : "eh Luna, esok lusa aku bersama teman2 akan pindah ke kontrakan baru"

Luna "oh ya? siapa sj yg ikut bersamamu?"

Dante :" banyak sih.Ada Miki,Ronald,Wendi (dr Pulau S).Noel, Riko, Vian (dr Pulau T)

Luna :" wah asik donk rame-rame, kalo mau kumpul-kumpul jadi lebih enak"

Dante : "iyakah... esok lusa bantu kami beres beres ya"

Luna : " oke, tapi aku bisa bantu mungkin agak malam ya. Mau kerja tugas di kampus dulu"

Dante :"iya, tdk masalah"

Sedikit informasi tentang teman-temanku.

Mereka yg dari Luar Pulau, hampir setiap hari terbiasa minum minuman beralkohol. Karena di daerah mereka, itu sudah menjadi hal biasa. Dan terbawalah kebiasaan itu hingga diperantauan.

Tapi, ketika mereka minum hingga mabuk, mereka tidak berbuat onar. Hanya sekedar untuk bercanda dengan teman lainnya. Akupun tdk merasa risih , karena d keluargaku minum seperti itu juga sudah biasa. Padahal keluargaku bukan orang luar pulau. Hahaha.

Lusapun tiba....

Setelah pulang dari kampus, aku segera menuju kos lama Dante.

Dan benar saja, disana sudah ramai teman2 yg membantu Dante.

Dante :"eh Luna, kamu tolong bawakan barangku yang ringan saja ya"

Luna :" oke deh. Ada yang mau ikut bersamaku?" tanyaku pada teman lain

karena aku membawa sepeda motor, jadi tidak mungkin aku membawa barang-barang ini sendiri.

Ilustrasi (Okezone Lifestyle)

Banyak teman lain juga membantu Miki,Ronald, Wendi,Vian, dan kawan-kawan  berangkat dr kos Masing2. Jd tdk bertemu denganku di tempat Dante.

akhirnya aku berboncengan bersama Ilyas.

Tidak jauh memang kontrakan tersebut dari kos lama mereka. 

Kami hanya perlu menyusuri sungai dan menyebrangi rel kereta api.

Mulai dari setelah melewati rel, perasaanku sudah tdk nyaman. Karena hanya ada rumah berjejer satu sisi saja.

Dan di depan rumah-rumah tersebut hanyalah lahan kosong yang dtumbuhi pohon-pohon pisang kayak ada di cerita horor pendek indonesia saja. 

Penerangan jalan itupun sangat minim. Tak heran jika mereka bilang biaya sewa rmh ini sangat murah dibanding dengan yang lain.

Rmh lain rata2 biaya sewa 12-20jt/bl . Tp rumah ini kurang dr 10jt.

Sampailah aku bersama Ilyas drumah kontrakan itu. Pandangan pertamaku adalah rumah itu begitu engap dan hawanya tidak enak. Aku bukan anak indigo, tapi aku sedikit peka dengan lingkungan sekitar.

Rumah itu cukup luas . Dengan pintu gerbang besi tua yang sudah berkarat, menambah kesan kotor rumah itu. Ditambah lagi daun daun yang masih berserakan di halaman rumah. 

Ya mungkin karena lama tak berpenghuni, jadi tidak terawat.

Setelah melewati gerbang besi, langsung masuk ke halaman depan rumah yang difungsikan untuk parkiran juga. Disamping halaman nampak tembok bangunan, ya itu juga merupakan bagian dari ruangan rumah itu.

Masih tersisa sedikit tanah d depan bangunan itu, ada beberapa tanaman yang sudah tertutup oleh rumput liar. Rumput liar tumbuh hingga keluar dari gerbang besi.

Saat aku menuju ke dalam rumah, riuh gelak tawa manusia. Dan benar saja, ternyata di dalam sudah ada sang penghuni kontrakan yang baru.

Hanya Dante yang belum terlihat.

Ramai sekali di dalam. Teman teman yang wanita membantu membersihkan ruangan2 yang ada d rumah itu.

Dan juga menyiapkan beberapa makanan dan minuman untuk kami santap.

Sedangkan temanku yang laki laki, tidak banyak yang membantu para wanita.

Tetapi...

Mereka malah duduk sembari memutar lagu dan tertawa terbahak bahak.

Dan yah seperti biasa, mereka semua sedang minum minuman keras. 

Aku tidak kaget, hanya menyayangkan. 

Kenapa tidak membersihkan rumah dahulu.

Salah satu temanku, wanita. Dina namanya, menatap tajam tajam setiap sudut ruangan di rumah itu. Yah Dina memang memiliki kelebihan. Dia bisa merasakan dan melihat hal tak kasat mata.

Aku paham apa yang dilakukannya. Krn memang rumah ini terlihat menyimpan misteri. 

Tapi saat itu, aku tdk terlalu menghiraukan Dina.  Aku sibuk membantu yang lain.

Yang paham dengan perangai Dina adalah Dante, karena mereka sama-sama datang dari Pulau K.

Meskipun kami semua berbeda agama,ras dan suku, kami tdk pernah membedakan.

beberapa saat kemudian, Miki menghampiriku

Miki :"eh Luna, knp Dante blm kemari?"

Luna :"dia td masih beres2 dkos lamanya"

kulihat sudah pukul 20.00

tapi Dante belum juga datang.

Semakin larut, teman temanku yang duduk angkat gelas mulai mabuk. Gelak tawa makin riuh.

Beberapa teman2 perempuanpun pamit pulang krn hari sudah semakin malam.

Dantepun datang,



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"