Cerita Hantu Bersambung: Petaka di Cemara Timur Part 11 (Buto Ijo)

Cerita Hantu Bersambung: Petaka di Cemara Timur Part 11 (Buto Ijo)
Ilustrasi (Ally Malinenko)

Malam itu kulewatkan dengan tenang. Tak ada serbuan kodok atau hewan-hewan lain. Sepertinya ramalan temanku akan adanya serangan susulan tak terbukti. Meski begitu, badanku masih terasa lemas dan pegal-pegal.

Paginya, aku berangkat ke Cemara Timur. Seandainya apa yang dikatakan temanku benar, aku hanya ingin menegaskan bahwa tak ada niatku mengganggu kehidupan Pak Wongso.

Sepanjang jalanbyang dilalui kereta, langit tampak cerah. Namun anehnya, keadaan sangat berbeda begitu sampai stasiun tujuan. Baru pukul 8 pagi, tapi langit sudah gelap dan sedikit memerah. Apakah mau hujan?

Aku berjalan melintasi hutan dan semak-semak. Hawa dingin yang menusuk langsung menyeruak. Rasanya, semakin dekat aku ke tujuan, semakin suram suasananya.

Sampai di dekat rumah hijau, angin berembus cukup kencang. Yang lebih membuatku kaget, Pak Wongso sedang berdiri di depan gerbang, menatap tajam ke arahku seakan memang menunggu kedatanganku.

"Assalamulaikum, Pak," sapaku.

Dia tidak menjawab, justru mencecarku dengan amarahnya. "Mau apa lagi kamu ke sini? Masih belum cukup peringatan kemarin? Saya bisa bikin kamu seperti pohon itu kalau mau," serunya sambil menunjuk pohon asem di depan gerbang.

Sedetik kemudian, angin berembus semakin kencang, mengangkat debu dan dedaunan kering tinggi-tinggi. Lama-lama, angin itu semakin kuat. Kakiku kutegangkan agar tidak terempas. Satpam yang sedari tadi ketakutan melihat kemarahan tuannya, berpegang erat ke tiang lampu.

Pohon asem itu tampaknya juga berusaha bertahan, tetapi gagal. Rantingnya patah satu demi satu setelah terempas oleh angin ribut.

"Krak!"

Sepertiga batang bagian atasnya menyusul, patah seperti baru dikampak.

Aku melangkahkan kaki dengan susah payah, mendekati Pak Wongso.

"Pak, izinkan saya bicara dulu," kataku setengah berteriak di tengah suara angin. Dan dalam sekejap, angin ribut itu mereda. 

Waduh sampai separah itu coba, angin amper terhenti, kira-kira apa yang akan terjadi ya? Tunggu ya Cerita Hantu Bersambung: Petaka di Cemara Timur di part selanjutnya: Part 12



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"