Proyeksi astral adalah istilah yang biasa digunakan oleh para praktisi spiritualitas metafisik untuk menggambarkan pengalaman out-of-body (OBE) yang disengaja. Atau bahasa inggrisnya disebut Astral Projection. Teorinya jiwa (atau kesadaran) dapat meninggalkan tubuh dan melakukan perjalanan ke seluruh bidang astral.
Gimana? Kamu percaya gak gengs?
Ada banyak orang yang mengklaim bisa melakukan proyeksi astral. Serta banyak buku dan situs web yang menjelaskan cara melakukannya. Namun, belum ada penjelasan ilmiah untuk proyeksi astral, juga tidak ada bukti pasti keberadaannya.
Untuk mempelajari proyeksi astral, para ilmuwan telah menciptakan situasi laboratorium yang meniru pengalaman itu. Melalui analisis MRI, para peneliti telah menemukan efek neurologis yang sesuai dengan sensasi yang dijelaskan sama mereka yang 'jalan-jalan' tanpa raga.
Pada 2007, para peneliti merilis sebuah penelitian berjudul The Experimental Induction of Out-of-Body Experiences. Ahli saraf kognitif Henrik Ehrsson menciptakan skenario yang meniru pengalaman keluar dari tubuh.
Caranya dengan menghubungkan sepasang kacamata realitas virtual ke kamera tiga dimensi yang menunjuk ke belakang kepala subjek uji. Subjek uji, yang tidak tahu mengenai proses penelitian, melaporkan sensasi yang mirip dengan yang dijelaskan oleh praktisi proyeksi astral.
Studi lain telah menemukan hasil yang serupa. Pada tahun 2004, sebuah penelitian menemukan bahwa kerusakan pada persimpangan temporo-parietal otak dapat menyebabkan ilusi. Sama dengan yang dialami oleh orang-orang yang percaya bahwa mereka memiliki kemampuan jalan-jalan tanpa raga.
Sebabnya karena kerusakan pada persimpangan temporo-parietal dapat menyebabkan individu kehilangan kemampuan mereka untuk mengetahui di mana mereka berada dan untuk mengoordinasikan panca indera mereka.
Pada tahun 2014, peneliti Andra M. Smith dan Claude Messierwere dari University of Ottawa mempelajari seorang pasien yang percaya dia memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan astral.
Ketika Smith dan Messier melihat hasil MRI subjek, mereka memperhatikan pola otak yang menunjukkan kalau otak pasien secara harfiah menunjukkan bahwa ia mengalami gerakan tubuh, meskipun faktanya cuma diam di tabung MRI.
Tapi tetap saja kenyataannya gak ada cara untuk mengukur atau menguji apakah kita benar-benar bisa melakukan proyeksi astral.