3 Jembatan Angker di Jogja, Ada yang Jadi Sarang Kuntilanak

Yogyakarta atau Jogja memiliki beberapa jembatan yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lain. Tidak sedikit dari jembatan itu masuk dalam kategori jembatan angker di Jogja. Jembatan angker itu berada di kawasan Sleman, Jetis, dan Janti. Berikut penjelasan terkait ketiga jembatan angker ini.

Jembatan Merah Gejayan

Jembatan Merah Gejayan menjadi jembatan paling angker di Jogja. Lokasi jembatan ini ada di kawasan Condongcatur, Sleman. Selain warga Jogja, warga luar Jogja yang kuliah di dekat jembatan dulunya sering melintas di jembatan yang kini sudah ditutup, karena menjadi alternatif jalan dari kawasan Gejayan menuju Seturan.

Jembatan merah ini saat masih aktif hanya bisa dilalui maksimal satu mobil. Disebut jembatan merah karena warna jembatan itu merah. Sejumlah mitos gaib dipercaya dekat dengan jembatan yang dibangun pada tahun 1972. Ada yang menyebut jika jembatan merah merupakan kerajaan makhluk gaib. 

Pernah juga ada yang melihat jembatan itu muncul penampakan hantu pocong, hantu yang berjalan ngesot, hingga suara tangisan ibu di malam hari. Saking terkenalnya sebagai tempat horor, ada yang mencoba-coba untuk melakukan uji nyali di jembatan merah itu. 

Jembatan Gondolayu

Jembatan Gondolayu disebut juga jembatan angker di Jogja. Jembatan ini berada di pusat kota Jogja, tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo. Lokasi jembatan ini dekat dengan kawasan Tugu Jogja. Di bawah jembatan ini mengalir Sungai Code. 

Jembatan Gondolayu dibangun lebih dari 100 tahun yang lalu atau masa penjajahan Belanda. Kabarnya saat proses pembangunan jembatan ini mengharuskan memberikan tumbal nyawa manusia untuk penghuni di daerah tersebut. Tumbalnya pun harus laki-laki dan perempuan yang akan menikah.

Seorang pria bernama Ngatino dan wanita bernama Ratmi disebut jadi tumbal yang akhirnya dilempar ke pondasi jembatan dan keduanya diuruk dengan material batu bata dan semen. Sampai sekarang terkait tumbal jembatan masih jadi misteri.