Yasamin Jasem Akui Kesulitan Adegan Romantis Hingga Tertantang Dialek Jawa Di Film Mangkujiwo 2

Yasamin Jasem Akui Kesulitan Adegan Romantis Hingga Tertantang Dialek Jawa Di Film Mangkujiwo 2

Yasamin Jasem kembali dipercaya untuk memerankan karakter utama bernama Uma dalam sekuel Mangkujiwo. Meski terlihat hanya tinggal meneruskan karakter dari film sebelumnya, tapi Yasamin mengaku ada berbagai persiapan yang dilakukannya untuk film Mangkujiwo 2.

Salah satunya dialek bahasa Jawa. Ditemui dalam press screening film Mangkujiwo 2, Yasamin Jasem mengakui kalau dia diharuskan untuk mempelajari dialek Jawa. Padahal dalam film Mangkujiwo pertama, aktris 18 tahun itu sama sekali tidak ada dialog untuk berbicara dengan dialek Jawa.

"Persiapan karakter Uma yang pertama banget pas awal reading aku dikasih dialek Jawa, karena di film Mangkujiwo 1 aku enggak ada dialog Jawa. Karena memang persiapannya sedikit banget," kata Yasamin Jasem di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 20 Januari 2023.

Lebih lanjut, Yasamin mengungkapkan jadi tantangan tersendiri baginya mempelajari dialek Jawa. Apalagi waktu yang dibutuhkan hanya selama 2 minggu. "Dialek Jawa selama reading sih digunain. Kira-kira dua minggu. Jadi selama dua minggu itu dibiasain dan sambil bedah skripnya juga yang lumayan panjang dialog nya," sambungnya.

Yasamin Jasem Saat Press Conference (Istimewa)

Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, Yasamin Jasem juga menceritakan tentang perkembangan karakter Uma dalam film Mangkujiwo 2 yang jadi sosok lebih dewasa. Dia pun diceritakan terlibat kisah romansa dengan karakter Rimba yang dimainkan Marthino Lio.

Yasamin pun terang-terangan mengaku kesulitan dalam membangun chemistry jatuh cinta. Sebab, hal ini dilakukannya dalam film horor. "Secara challenge Uma lebih dewasa. Jadi secara pemikiran, movementnya udah terlihat lebih dewasa," kata Yasamin.

"Apalagi di sini udah terlihat bumbu-bumbu romance walau gak terlalu banyak. Sempet ada juga pertanyaan gimana cara membangun chemistry romance di film horor? Ya setelah kupikir-pikir membangun chemistry kaya bangun chemistry pada umumnya aja, untuk kebutuhan karakternya," " ungkap Yasamin Jasem.

Namun menurut Yasamin, hal yang sulit adalah ketika dirinya diharuskan untuk menyampaikan perasaan cinta tanpa menggunakan bahasa verbal, mengingat latar ceritanya di tahun 1970. Dia pun mengaku berhasil mendalami akting tersebut dalam proses pembedahan script.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"