Biasanya kaum laki-laki mengangkat keranda jenazah dari rumah duka menuju pemakaman. Tapi yang terjadi di Madura baru-baru ini berbeda dari biasanya. Sekelompok wanita mengangkat keranda jenazah menuju pemakaman. Sementara para laki-laki hanya mengikuti di belakang para wanita itu sambil sesekali mengarahkan jalan.
Dilansir dari akun Instagram @indotoday, akun itu menuliskan bahwa yang terjadi di daerah Madura, kaum perempuan atau ibu-ibu mengangkat keranda jenazah bukan tanpa sebab.
"Dengar-dengar di Madura sekarang yang gotong mayit harus wanita, alasannya agar wabah yang menimpa semua orang gak ada lagi meninggal berturut-turut," tulis akun itu.
Pemilik akun tersebut mengaku tidak tahu apakah memang ada larangan atau tidak dalam Islam, wanita yang menggotong keranda jenazah ke pemakaman. "Saya hanya mau nanya apa hukumnya wanita yang menggotong mayit sampai ke kuburan?,"tanyanya lagi dalam video itu.
Banyak warganet yang memberikan komentar pro dan kontra terkait video tersebut. "Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Makna hadits adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang para wanita untuk mengiringi jenazah dan larangannya adalah makruh tanzih, bukan makruh yang menunjukkan keharaman. Madzhab kami -Syafi’iyah- berpendapat hal itu makruh dan bukanlah haram berdasarkan pemahaman dari hadits ini. Al Qodhi ‘Iyadh berkata bahwa mayoritas ulama melarang para wanita mengiringi jenazah. Sedangkan ulama Madinah membolehkannya. Begitu pula dengan Imam Malik, namun beliau memakruhkan untuk para gadis.” (Syarh Muslim, 1: 46),"tutur seorang warganet di kolom komentar.