Belum lama ini sebuah video viral di sosial media yang menggambarkan seorang satpam sebuah pabrik tersambar petir ketika sedang berjalan sembari memegang payung. Kejadian itu sontak membuat rekan kerja korban langsung memberikan pertolongan dengan dibawa ke rumah sakit.
Kejadian itu terjadi pada Senin (20/12) lalu di PT Komatsi Cilincing, Jakarta Utara. Dalam video yang tersebar di sosial media, satpam beriniaial AR berjalan pada sore hari sembari memegang payung dan berkomunikasi dengan HT atau halky talky.
Diduga sambaran petir justru muncul akibat saluran HT yang dipegang oleh AR sehingga membuatnya terpental dan sempat tak sadarkan diri. Bahkan banyak warganet melihat AR tersambar petir mirip adegan film Gundala Putra Petir yang fenomenal.
Seorang ahli sekaligus peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ROF.Dr. Dipl.Ing. Ir. Reynaldo Zoro memberikan penjelasan terkait sambaran petir yang terjadi kepada satpam malang itu.
“Mungkin itu mitos seolah-olah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu ada hubungannya, sebenarnya nggak ada. Frekuensi ponsel dan HT itu GHz atau gigahertz sedangkan petir itu maksimal hanya 100 MHz atau megahertz jadi nggak nyambung,” kata Reynaldo dilansir dari Kompas.com.
Justru Reynaldo mengatakan sambaran petir terjadi karena payung dan kendaraan truk yang berada di sekeliling korban yang memicu adanya sambaran petir. “Pemakaian payung menyebabkan sasaran bertambah tinggi, sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir,” tambah Reynaldo.