Di beberapa sudut Kota Jakarta sering terlihat para pria yang naik sepeda sembari berjualan kopi. Selain kopi juga terdapat termos berisi air panas dan wadah untuk menyimpan es batu. Penjual kopi keliling itu disebut dengan nama starling atau disingkat Starbucks keliling. Untuk satu gelas kopi beli starling dapat dibeli seharga Rp 4 ribu - Rp 5 ribu.
Istilah starling sepertinya muncul dari para pelanggan setia tukang kopi tersebut. Ngopi di Starbucks dengan membeli di pedagang keliling memiliki sensasi yang sama, meski kopi diminum sambil duduk di trotoar atau halte. Sudah pasti harga segelas starling dan Starbucks sangat jauh berbeda. Meski dianggap kopi murah, mereka para pelanggan menyebut starling atau Starbucks keliling.
Dilansir dari Kompas, salah satu pemukiman tempat para pedagang starling tinggal ada di kawasan Jakarta pusat. Di lokasi yang dekat dengan daerah Senen, tinggal ratusan pedagang starling. Pemukiman itu identik dengan penampakan banyak sepeda dan barang dagangan kopi saset yang diletakan di sepeda.
Salah satu pedagang starling yang sudah lama bekerja menceritakan awal mula starling bukan dijual menggunakan sepeda melainkan gerobak dorong. Namun pada akhir tahun 90-an, para pedagang kopi keliling sudah jarang menarik gerobak untuk berjualan. Selain kopi, biasanya pedagang ini berjualan minuman dingin.
Sepeda menjadi alat transportasi yang dirasa paling tepat untuk berjualan kopi keliling dibandingkan harus mendorong gerobak. Pertengahan tahun 2000 sudah banyak pedagang kopi keliling yang berkeliling menggunakan sepeda. Dengan naik sepeda sambil berjualan membuat pedagang bisa lebih lincah dalam mengejar rezeki, termasuk keluar masuk gang di Jakarta.