Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, kembali jadi sorotan publik karena sederet tindakan yang dianggap kontroversial. Ia dituding menggunakan jabatannya demi kepentingan pribadi.
Belum lama ini, pria yang akrab dipanggil Cak Arlan dikabarkan memberhentikan Roni Ardiansyah dari posisinya sebagai Kepala SMPN 1 Prabumulih.
Isu yang berkembang menyebutkan, pemecatan itu terjadi lantaran Roni menegur anak Cak Arlan yang kedapatan membawa mobil ke lingkungan sekolah.
Namun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Prabumulih, A. Darmadi, membantah kabar tersebut. Ia menegaskan mutasi Roni tidak terkait dengan teguran terhadap anak Arlan.
“Bukan karena itu, ada banyak alasan. Kalau saya sampaikan secara rinci justru bisa mempermalukan yang bersangkutan,” ujar Darmadi kepada media, Selasa (16/9).
Rekam jejak Cak Arlan memang kerap menimbulkan kontroversi, bahkan sejak masa kampanye Pilkada Prabumulih 2024. Saat itu, ia menarik perhatian publik karena menghadirkan keempat istrinya dalam kegiatan kampanye.
“Banyak yang bilang saya punya banyak istri, memang benar ada empat. Tapi saya bertanggung jawab penuh atas pilihan itu, baik di dunia maupun di akhirat,” ucap Arlan kala itu.
Tak berhenti di situ, sikap kontroversial lainnya juga muncul pada Juli 2025. Saat itu, 18 tenaga kesehatan di RS AR Bunda Prabumulih dikenai sanksi setelah diduga menolak menangani anak Cak Arlan yang mengalami luka di kepala dan membutuhkan operasi.
Sebagai konsekuensi, para nakes tersebut kemudian dipindahtugaskan ke daerah yang jauh dari domisili mereka.