Untuk mengalirkan kotoran ke tanki ini pun tidak menggunakan sistem menyiram atau flush dengan air. Ketika tombol flush ditekan, maka akan ada sedikit air yang disemprotkan dan selanjutnya akan dihisap ke dalam tangki gengs.
Nah, untuk mempermudah proses pengisapan tersebut, dinding kloset lavatory ini dibuat dengan bahan teflon gengs, jadi nggak anti-lengket-lengket club. Dengan menggunakan bahan tersebut, saat penghisapan kotoran dilakukan pun nantinya tidak akan menyisakan kotoran di dinding kloset. Bersih bersinar dah.
Untuk pesawat besar sekelas Boeing 737-800, tangki penyimpanan limbah tersebut dapat digunakan kurang lebih lima jam perjalanan.
Tak hanya itu, selain memiliki tanki penyimpanan limbah kotoran. Pesawat juga memiliki tangki khusus untuk menyimpan air bersih lho gengs. Air bersih ini biasa digunakan untuk keperluan lavatory hingga dapur pesawat.
Sedangkan, Recirculating System dalam pesawat kecil, menurut Aulia yakni penampungan limbah toilet ini dimasukkan cairan desinfektan berwarna biru bernama Skykem.
Cairan tersebut nantinya akan membuat limbah berubah menjadi cairan bening untuk digunakan kembali dalam keperluan penerbangan, misalnya sebagai air flush.
Pesawat kecil tidak memiliki tanki sebesar pesawat besar. Jadi limbah ditampung ke dalam penampungan yang langsung tersambung di bawah kloset.
Jika dalam vaccum system (pesawat besar) tak dilakukan proses flush dengan air, dalam sistem ini flush kotoran mirip dengan kloset di toilet pada umumnya.
Jadi saat pesawat kecil landing, limbah tetap akan disedot dengan lavatory truk, namun sudah dalam bentuk cairan gengs.
Nah, bagaimana? sekarang sudah tau kan gengs. Jadi semua pesawat itu umumnya ada penampung limbah kotoran gengs. Tidak serta merta mumpung dia di udara terus langsung di buang ke bawah. Kan apes yang kena wkwkwk. Semoga bermanfaat gengs.