"Psikopat" bukanlah diagnosis kesehatan mental, melainkan istilah untuk menggambarkan sekelompok karakteristik dan perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang tidak berperasaan, tidak peduli, dan penuh tipu daya. Dalam terminologi psikiatri saat ini, pola tersebut dikaitkan dengan bentuk Gangguan Kepribadian Antisosial (ASPD) yang parah.
Anak-anak yang menunjukkan karakteristik psikopat dapat didiagnosis dengan gangguan perilaku “dengan sifat tidak berperasaan dan tidak emosional.” Sekitar 12% laki-laki biologis dan 7% perempuan biologis pernah mengalami gangguan perilaku pada suatu saat dalam hidupnya, dan sepertiga orang dengan gangguan perilaku juga akan mengalami defisit sosial yang parah.
Penderita psikopati belum tentu berbahaya. Beberapa dari mereka ada yang menjadi pengusaha sukses dan pemimpin bisnis. Namun, karena ciri-ciri kepribadian ini dapat dikaitkan dengan perilaku negatif, penting untuk mewaspadai jika anak kita berisiko.
Ciri-Ciri Psikopat pada Anak
Sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Michigan menunjukkan bahwa tanda-tanda awal psikopati dapat dilihat pada anak-anak berusia 2 tahun.2 Bahkan pada usia ini, mereka menunjukkan perbedaan dalam empati dan hati nurani.
Penelitian ini meminta pengasuh utama setiap anak, orang tua lainnya, dan guru/penyedia tempat penitipan anak untuk menilai perilaku tidak berperasaan dan tidak emosional antara usia 2 dan 4 tahun berdasarkan item berikut:
1. Anak tidak tampak bersalah setelah melakukan kesalahan.
2. Hukuman tidak mengubah perilaku anak.
3. Anak egois/tidak mau berbagi.
4. Anak suka berbohong.
5. Anak licik
Sementara di usia remaja, ada beberapa ciri yang terlihat, yaitu:
1. Membahayakan hewan: Mereka melakukan ini untuk olahraga dan kegembiraan. Kebiasaan ini terkait dengan kurangnya empati.
2. Penyalahgunaan narkoba: Penelitian menunjukkan hubungan antara gangguan penggunaan narkoba dan ciri-ciri psikopat seperti impulsif, tidak bertanggung jawab, dan perilaku tidak berperasaan dan tidak emosional pada remaja.
Tidak semua remaja yang menganiaya hewan atau obat-obatan menderita psikopati, namun perilaku tersebut berhubungan dengan gangguan kepribadian ini.
Anak yang Memiliki Faktor Risiko Psikopati