Tak Disangka, Ternyata Ini Sosok Polisi yang Pertama Datang ke Rumah Ferdy Sambo Setelah Brigadir J Diduga Dibunuh

Tak Disangka, Ternyata Ini Sosok Polisi yang Pertama Datang ke Rumah Ferdy Sambo Setelah Brigadir J Diduga Dibunuh

Setelah Brigadir J diduga ditembak oleh Bharada E atas suruhan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo , terdapat sosok polisi pertama yang datang ke rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Sosoknya adalah AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit. Ia adalah Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Hal itu diungkap oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit ketika melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRI RI pada (24/8).  Sigit mengatakan Ridwan datang sekitar pukul 17.30 WIB setelah dihubungi sopir Sambo. Kemudian setelah kedatangan Ridwan, barulah beberapa Polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan ikut merapat.

Diduga Ridwan mengikuti perintah atasannya untuk melakukan penyelidikan di rumah dinas Sambo dan menyelidiki bahwa kasus tersebut adalah kejadian tembak-menembak antara dua polisi yakni Brigadir J dan Bharada E. Sayangnya skenario Sambo akhirnya terungkap juga. Satu per satu Polisi yang terlibat dalam skenario itu dimutasi, termasuk Ridwan.

Tak Disangka, Ternyata Ini Sosok Polisi yang Pertama Datang ke Rumah Ferdy Sambo Setelah Brigadir J Diduga Dibunuh (Kompas.com)

Ridwan bersama 23 polisi lainnya dimutasi ke Pelayanan Markas atau Yanma Polri. Ia pun dicopot dari jabatannya sebagai Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan usai keluarnya Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1751/VIII/KEP/2022 tertanggal 22 Agustus 2022. Polisi tersebut diduga melakukan pelanggaran etik dalam menangani kasus kematian Brigadir J.

Memang sebagaimana diketahui dalam video CCTV yang tersebar sesaat setelah Brigadir J diduga dibunuh, nampak beberapa mobil Polisi datang ke rumah Sambo. Diduga salah satu mobil terdapat sosok Ridwan yang ada di dalamnya untuk melakukan pengecekkan di dalam rumah Setelah melakukan proses evakuasi, jenazah Brigadir J langsung dibawa ke rumah sakit untuk melakukan otopsi jenazah.

Barulah kejanggalan demi kejanggalan terjadi saat proses otopsi jenazah Brigadir J. Mulai dari hasil otopsi hingga saat jenazah tiba di rumah orangtuanya di Jambi, peti jenazah dilarang untuk dibuka polisi, meski akhirnya peti jenazah pun dibuka hingga akhirnya terkuak banyak luka-luka mencurigakan dalam tubuh Brigadir J.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"