Rest area yang tersebar di jalan tol di Indonesia, khususnya di pulau Jawa memiliki banyak tempat makan, mulai dari restoran hingga warung makan sederhana. Tapi harga makanan di rest area memang rata-rata memiliki harga yang cukup mahal dibandingkan harga normal lho.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan harga makanan dan minuman sepanjang tol Trans Jawa cukup mahal. Hal ini tentu bisa mempengaruhi kondisi pengendara dan pemakai jalan tol lainnya yang hendak makan dan istirahat di rest area.
Dilansir dari Tirto, peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah memaparkan bahwa harga mahal makanan dan minuman membuat para pengemudi truk akan kesulitan membeli makanan dan minuman karena uang saku yang tidak terlalu besar.
Ternyata harga makanan dan minuman di rest area jalan tol cukup mahal karena dipengaruhi biaya sewa di rest area. Misalnya di rest area di kawasan jalan tol Salatiga, Jawa Tengah, pedagang kecil harus membayar uang sewa sebesar Rp 2.500.000 untuk tiap bulannya
Artinya dalam sehari mereka harus menyisihkan uang pendapatkan sekitar Rp 83 ribu. Makanya demi mendapatkan pemasukan yang besar, pedagang akan menaikan harga makanan dan minuman dibandingkan harga normal. Tak dipungkiri banyak pembeli yang akan datang ke rest area ketika akhir pekan atau libur tanggal merah.
Itu contoh dari pedagang kecil, untuk rumah makan atau restoran mungkin ditaksir harus menyewa tempat bulanan mencapai Rp 20 juta – Rp 40 juta. Untuk tempat yang bayar sewa Rp 40 juta, berarti sekitar Rp 1,3 juta harus disisihkan setiap harinya agar bisa membayar uang sewa tempat.