Sampah Bekas Masker Medis Ancam Kerusakan Lingkungan, Cek Faktanya

Sampah Bekas Masker Medis Ancam Kerusakan Lingkungan, Cek Faktanya

Pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia membuat banyak orang harus menjalani protokol kesehatan dengan mengenakan masker saat berada di dalam atau luar ruangan. Penggunaan masker khususnya masker  medis yang banyak ternyata mendatangkan masalah baru, yakni kerusakan lingkungan akibat sisa sampah masker medis.

Dikutip dari Kompas, pada trimester 2021 saja penelitiaan mengungkapkan bahawa ada 129 miliar masker medis yang digunakan manusia setiap bulannya. Bayangkan saja jika satu bulan terdapat 31 hari, maka  diprediksi dalam satu menit ada 2,8 juta masker yang dipakai.

Belum lagi ada aturan mengenai masker medis yang sebaiknya diganti setiap 4 jam sekali. Sudah pasti  jumlah penggunaan masker medis akan terus bertambah . Para peneliti dalam tulisannya di sebuah jurnal bernama Frontiers of Environmental Science and Engineering mengatakan bahwa volume sampah masker medis bisa merusak lingkungan.

Ilustrasi Orang Gunakan Masker Medis (Okezone)

Sisa sampah masker medis tidak seperti botol atau plastik yang bisa didaur ulang sebab sampai saat ini belum ada panduan atau tata cara bagaimana sampah sisa masker bisa didaur ulang, belum lagi proses pembuangan dilakukan dengan tidak tepat.

"Sampah masker medis bisa mengeluarkan zat kimia dan biologi berbahaya, seperti bisphenol A, logam berat, serta mikro-organisme patpgen,"kata Elvis Genbo Xu selaku ahli toksik dari Universitas Denmark Selatan. Tentunya limbah-limbah itu tak cuma bisa merusak lingkungan tapi menjadi penularan penyakit.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"