Tiga tahun lalu, Mantan Ibu Negara, Ani Yudhoyono meninggal dunia akibat penyakit kanker kanker darah. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di hati keluarga dan orang terdekat, terutama karena kondisinya sempat membaik, setelah menjalani perawatan intensif selama 3 bulan di National University Hospital, Singapura.
Sepeninggal beliau, banyak kisah menarik yang kemudian diungkap sendiri oleh petugas penggali kubur. Baik yang terjadi saat pemakaman maupun beberapa waktu setelahnya.
# Kondisi Tanah Makam Ani Yudhoyono yang Digali
Saat menggali makam Ani Yudhoyono misalnya. Ia mengaku bahwa tanah yang ia gali empuk banget. Sehingga, meskipun kala itu matahari terik bersinar, para penggali kubur begitu semangat menggali.
"Ini tanahnya empuk banget. Mungkin bu Ani banyak amal ibadahnya, wallahu'alam. Kadang ada yang keras banget," ujar seorang penggali kubur.
"Dikasih air juga susah dicangkul. Isinya bebatuan. Tapi ini buat Bu Ani tidak ada kendala," ujarnya.
Sebagai informasi, jasad Ani Yudhoyono dimakamkan di komplek Taman Makam Pahlawan Nasional Utama di Kalibata, Jakarta Selatan.
Ani Yudhoyono dimakamkan di area Blok M tepatnya nomor 129. Letaknya persis di bawah makam Hasri Ainun Habibie.
Kawasan itu memang kawasan makam tokoh penting di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Umar Wirahadi Kusumah, Ali Alatas, Taufik Kemas, dan lain-lain.