Soetomo merupakan pahlawan nasional yang juga pendiri organisasi besar Boedi Oetomo. Tak banyak yang tahu sosok Soetomo yang terkenal di masa penjajahan Belanda memicu konflik karena memutuskan untuk menikahi seorang wanita asal Belanda.
Soetomo dikenal sebagai sosok yang suka berpindah-pindah dalam menjalani hidup. Meski sering keliling Indonesia, justru tak ada wanita pribumi yang mencuri perhatian Soetomo. Pulang dari sekolah di Stovia, Seotomo bekerja di Lubuk Pakam, Sumatera Utara.
Lalu lama di Sumatera, ia pulang ke Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saat kembali ke Jawa Tengah, Soetomo bertemu dengan sosok wanita yang berprofesi sebagai seorang perawat berkebangsaan Belanda bernama Everdina Broering.
Dilansir dari beberapa sumber, wanita cantik berkulit putih tersebut adalah seorang janda. Suaminya meninggal dunia. Soetomo pun langsung menikahi wanita itu secara Islam pada tahun 1917. Tak dipungkiri keputusan Soetomo menikahi Everdina menuai kontroversi.
Sebab banyak rekan Soetomo dan komunitas pergerakan Indonesia untuk merdeka tidak setuju dengan pilihan Soetomo menikah dengan wanita Belanda. Anggota kaum pergerakan menilai pernikahan Soetomo dan Eeverdina adalah bukti bahwa anak bangsa telah memilih dan menyatu dengan perempuan Belanda, bangsa yang menjajah dan menduduk Indonesia.
Soetomo tak mempedulikan persepsi orang lain. Kekeuatan cintanya pada Everdina sangat besar. Ia seperti keluar dari zona nyaman, meskipun mungkin banyak “musuh-musuh” barunya karena membenci sosok Soetomo yang menikah dengan orang Belanda.