Soetomo sempat mendapatkan beasiswa mendalami sekolah kedokteran di Amasterdam selama beberapa tahun. Soetomo pun mengajak Everdina untuk “mudik” ke kampung halamannya selama 4 tahun. Di Belanda Soetomo bisa berkenalan dengan keluarga besar sang istri.
Pernikahan mereka berlangsung selama 17 tahun. Pada 1934 istri pahlawan ini meninggal dunia karena mengidap penyakit dan jenazahnya dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur. Pasca ditinggal sang istri, Soetomo pun tak menikah sampai ia meninggal dunia. Selama menikah dengan wanita Belanda, Soetomo tak memiliki anak.