Beberapa biksu jalan kaki ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah untuk menghadiri perayaan hari Waisak. Aksi jalan kaki sejauh ribuan kilometer itu disebut Thudong atau perjalanan religi yang ditempuh dengan berjalan kaki untuk mencapai tujuan tertentu.
Memulai berjalan kaki dari beberapa bulan lalu masuk ke Indonesia dan mendapatkan sambutan yang cukup baik dari masyarakat Indonesia. Banyak umat Budha di Indonesia atau umat beragama lain menunjukan toleransinya kepada para biksu dengan memberikan bantuan berupa tempat istirahat bagi para biksu selama berjala kaki.
Lalu apa rahasia alasan para biksu sangat kuat jalan kaki? Ternyata jalan kaki sejauh ribuan kilometer bukan perkara yang sulit. Para biksu sudah terbiasa untuk jalan kaki sembari mengendalikan diri untuk menahan lapar, menahan hawa nafsu, menahan rasa amarah, rasa lelah karena terbiasa melakukan meditasi.
Total ada 32 biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur. Mereka berjalan kaki serentak dan mulai berjalan sejak tiga bulan lalu. Para biksu harus melawan rasa lelah ditambah cuaca panas yang melanda Thailand saat memulai perjalanan menuju Indonesia.
Kemudian keluar dari Thailand para biksu juga harus melawan badai panas di Malaysia. Menyusuri daratan Malaysia dan tiba di Indonesia juga dengan kondisi yang sangat panas mengingat suhu di Indonesia akhir-akhir ini sangat panas.
Kemungkinan para biksu dari Thailand akan tiba tepat waktu ke Candi Borobudur. Sebelum hari Waisak sejumlah ritual akan diadakan prosesi menjelang Waisak, seperti pengambilan api suci dan air suci dan ritual San Bu Yi Bai.