Di Indonesia, Twitter sebagai platform media sosial mendapatkan posisi tersendiri di masyarakat. Berbeda dari Facebook yang berisikan isu politik, atau Instagram yang hanya diisi orang pamer kegiatan, Twitter adalah tempat di mana kamu bisa menyampaikan banyak hal.
Mulai dari curhat tentang kondisi rumah, sekolah, hidup teman, atau tanggapan tentang satu isu tertentu. Khusus di Indonesia, humor dan banyolan biasanya lebih mudah naik sebagai trending topic daripada jenis obrolan yang lain.
Namun, ada juga mereka yang seringkali menyampaikan keluh dan kesah di Twitter. Biasanya, netizen ini bakal ngetweet dengan banyak seri. Kalo menarik, netizen lain bakal memperhatikan. Kalo kisahnya kurang, mungkin cuma didiamkan dan numpang lewat di beranda orang.
Nah, melihat keunikan dari pengguna Twitter, peneliti pun mencoba memahami efek dan dampak dari ngetweet terhadap mental dan psikologi pengguna. Hasilnya, mereka yang sering ngetweet berisi curhat online malah bisa membuat perasaannya lega.
Cara pengumpulan dan pengolahan data
Para peneliti dari beberapa universitas di Eropa dan Amerika Serikat mengolah data dari 75 ribu pengguna Twitter. Lebih spesifik, mereka memfokuskan diri pada pengguna yang kerap ngetwett berisikan curhat online.