Setelah beberapa waktu, kapal nelayan akan menarik kedua ujung tali sehingga jaring akan terangkat.
Meskipun jaring sudah diangkat, nanti bagian bawah cantrang akan tetap mengambang di dalam laut.
Nah, panjang tali dan luas jaring cantrang ini yang jadi masalah. Sebab cantrang ini akan menjaring ikan-ikan bahkan ikan kecil di sepanjang lintasan jaring cantrang.
Cantrang sekarang juga dimodifikasi dengan memasang pemberat agar jaringnya bisa menangkap lebih banyak ikan di kedalaman tertentu.
Nah, pemberat inilah yang dianggap bisa merusak kelestarian terumbu karang.
Sebenarnya, kerusakan terumbu karang bisa saja dihindari. Caranya dengan menggunakan cantrang di lautan yang dasarnya lumpur atau pasir. Misalnya di perairan Laut Jawa. Bukan di laut-laut yang memiliki terumbu karang.
Selain merusak sumber daya kelautan, modifikasi cantrang ini sering menimbulkan konflik antarnelayan tradisional dan nelayan cantrang.
Sebab penggunaan cantrang bisa membuat hasil tangkapan ikan nelayan merosot drastis. Terlebih, nelayan cantrang sering kali memasuki wilayah tangkap nelayan tradisional dan kecil
Duh, Pak Menteri... Yakin nih mau melegalkan cantrang lagi? hiks..