Mengapa Orang Jawa Mengucapkan Sugeng Riyadi Saat Lebaran? Apa Sejarahnya? Bukankah Itu Nama Orang?

Mengapa Orang Jawa Mengucapkan Sugeng Riyadi Saat Lebaran? Apa Sejarahnya? Bukankah Itu Nama Orang?

Sebentar lagi lebaran, dan biasanya sih kita bakalan halal bihalal dengan mengucapkan selamat hari raya, mohon maaf lahir dan batin dan sebagainya seperti air tak selalu jernih wkwkwk.

Namun ada yang selalu jadi penasaran orang karena ucapan "Sugeng Riyadi" bagi orang Jawa, kenapa seperti itu? Bukannya itu nama orang ya gengs?

Pertanyaan itulah yang emang kudu kita bahas dan telisik agar jelas dan tak salah pengartian, kita cek deh bareng.

Mikir (Detik.com)

Arti kata Sugeng Riyadi

Banyak yang bilang kalau kata "Sugeng Riyadi" dalam menyambut Hari Lebaran , Seperti arti kata dari Lebaran yang berasal dari kata lebar = habis, Jadi Lebaran = berarti penghabisan. Maksudnya adalah masa (waktu) penghabisan setelah bulan Puasa Romadhan. Maka akan dirayakanlah hari yang dinamakan “Lebaran”.

Penjabaran Sugeng Riyadi

Kalau kita jabarkan menurut bahasa, kata "Sugeng" itu bentuk halus dari "slamet", jadi artinya sama-sama "selamat". Artinya, sesuai konteks, bisa "selamat" sebagai ucapan seperti pada sugeng riyadin, sugeng ambal warsa (selamat ulang tahun), bisa sebagai ungkapan sopan santun semisal sugeng tindak (selamat jalan), sugeng midangetaken (selamat menikmati), atau juga bisa berarti "sehat" seperti saat bertanya atau menjawab kabar.

Menanyakan kabar (Rebanas.com)

Contohnya nih:

"Pripun kabaripun?" Jawaban sopannya, "Sugeng. Alhamdulillah."

Begitupula saat bertanya pada orang yang lebih tua, bisa menggunakan, "Sugeng, Bu/Pak?" yang walau hanya satu kata bisa berarti "Bagaimana kabarnya, Bu/Pak? Sehat-sehat saja kan?"

Sementara itu, kata "riyadin" adalah bentuk halus dari kata "riyoyo" alias hari raya. Jadi sampai sini udah jelaskan artinya gimana gengs.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"