Mau Bangun Rumah Anti Gempa? Cek Dulu 4 Tips Pentingnya

Mau Bangun Rumah Anti Gempa? Cek Dulu 4 Tips Pentingnya

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang sering terjadi gempa bumi. Hal itu didasari karena posisi Indonesia yang terletak di antara lempeng Australia, Eurasia, dan Pasifik. Indonesia juga masuk dalam wilayah cincin api pasifik yang bagian dari kumpulan gunung berapi. Makanya gempa di Indonesia terjadi karena akibat vulkanik dan tektonik. Makanya orang berusaha untuk membangun rumah anti gempa.

Gempa terjadi karena pergerakan lempeng bumi. Lempeng bumi yang terus bergerak menyebabkan tekanan yang menyebabkan gempa. Besar kecilnya gempa berasal dari tekanan pergerakan lempeng bumi. 

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mewanti-wanti kepada masyarakat memiliki rumah yang bebas dari gempa. Ternyata memiliki rumah yang terbebas dari gempa bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari bahan bangunan, struktur utama, hubungan antar elemen, dan proses pengecoran beton. Melansir dari Kompas.com berikut penjelasan lengkapnya.

Tips Bangun Rumah Anti Gempa (Lombok Post)

Bahan Bangunan

Untuk membangun rumah anti gempa, bahan bangunan yang digunakan harus memiliki kualitas yang baik dan pengerjaannya dilakukan dengan benar. Bahan bangunan utama dalam membuat rumah antara lain beton, mortar, batu pondasi, batu, bata, dan kayu. Untuk campuran beton yakni dengan perbandingan semen sekitar: 2 pasir, 3 kerikil, dan 0,5 air.

Untuk pasir dalam pembangunan rumah yang kokoh harus pasir yang tidak mengandung lumpur karena bisa menyebabkan gangguan ikatan pada semen. Batu pondasi diusahakan menggunakan batu kali atau batu gunung yang jelas lebih kuat.

Struktur Utama

Dalam sebuah rumah struktur utama bangunan terdiri dari pondasi, balik pengikat, kolom, balok kering, struktur atap, dan dinding. Proses konstruksi struktur utama harus memperhatikan ketepatan dimensi melalui metode yang benar.

Pengecoran Beton

Dalam pengecoran beton baik pada kolom maupun balok harus memperhatikan hal-hal, seperti pastikan cetakan benar-benar rapat dan kokoh. Pada pengecoran kolom dilakukan secara bertahap setiap 1 meter. Pada saat pengecoran harus dipastikan adukan di dalam cetakan padat dan tidak merongga untuk menghindari bagian yang keropos. Sebaiknya pelepasan cetakan minimal 3 hari setelah pengecoran.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"