Makin Menjadi-jadi, Bjorka Ledek Pemerintah Usai Salah Tangkap Orang yang Diduga Dirinya

Meskipun sudah membuat tim khusus untuk memburu Bjorka, pemerintah masih sulit untuk menangkap siapa orang dibalik hacker Bjorka yang meresahkan itu. Anggota tim khusus itu terdiri dari beberapa orang yang tergabung dalam Polri, BSSN, Kominfo, dan BIN. Semua siap untuk memburu Bjorka.

“Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya,” jelas Menkominfo Johnny G Plate kepada wartawan beberapa waktu lalu di Jakarta.

Seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, pemerintah dibuat kesulitan mengidentifikasi, hingga salah tangkap dua pemuda terduga Bjorka. Satu diantaranya malah sempat dibawa dan diperiksa oleh polisi. 

Pemerintah dan publik dibuat curiga kepada bocah berinisial MSF yang sehari-hari tinggal di Cirebon, Jawa Barat. Mosi ini diawali oleh akun @Volt_anyone yang menduga bahwa hacker Bjorka bukan warga Polandia, melainkan warga Indonesia. Hal ini disebabkan tidak mungkin ada hacker kelas internasional yang menjual data di platform digital gratisan.

“Aing tau lu punya tim, lu bagian pansos (pajat sosial) dan tim lu bagian sebar data dan repost,” ungkap @Volt_anyone. Sementara itu, MSF menepis tuduhan. Ia menegaskan bahwa ia tidak memiliki kemampuan meretas data.

Jika MSF hanya dicurigai pemerintah berdasarkan mosi dari salah satu akun di dunia maya, lain halnya dengan MAH yang sempat ditangkap tim siber Mabes Polri karena dicurgai sebagai Bjorka.

Pemuda asal Dagangan, Kabupaten Madiun ini kesehariannya berjualan es untuk menghidupi dirinya dan orangtua. Ibu MAH mengungkapkan bahwa anaknya itu tidak memiliki kemampuan meretas, bahkan mengerti komputer juga tidak. MAH ditangkap usai sholat maghrib dan telah dipulangkan sekitar pukul 09.30 WIB keesokan harinya.