Kematian Satu Keluarga di Kalideres Makin Janggal, Polisi Sita Beberapa Barang Ini

Kematian Satu Keluarga di Kalideres Makin Janggal, Polisi Sita Beberapa Barang Ini

Kematian satu keluarga di Kalideres sampai saat ini masih menjadi misteri. Banyak pihak yang tak percaya dengan pernyataan jika mereka meninggal dunia akibat kelaparan. Sebab, keluarga tersebut tinggal di kawasan yang cukup mewah, serta soal kendaraan bermotor mereka yang dikabarkan hilang, hingga keluarga lain mereka yang tak mau memberikan bantuan uang.

Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Tim Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi rumah penemuan satu keluarga tewas di Kalideres pada Minggu, 13 November 2022 mulai pukul 13.00 WIB.

Proses olah TKP tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga.

“Sekarang sedang dilakukan pendalaman,” kata Indrawienny Prayoga.

Petugas TKP yang berasal dari Puslabfor dan Tim Polda Metro Jaya terpantau cuma membawa kalender, beberapa buku dan struk dalam plastik. 

Kasus kematian satu keluarga di Kalideres semakin janggal (pikiran-rakyat)

Namun, tak ada petugas Puslabfor maupun Tim Polda Metro Jaya yang memberikan keterangan ihwal olah TKP.

Menurut Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar, keluarga yang tewas itu tampaknya dengan sengaja memutus hubungan dengan warga sekitar. Sebab menurut para saksi, keluarga tersebut sempat menolak tim pemantau jentik nyamuk untuk memeriksa rumah mereka beberapa bulan lalu.

“Terakhir bulan September, petugas Jumantik (pemantau jentik nyamuk) mau datang, ingin cek keadaan rumah (untuk pencegahan DBD). Petugas Jumantik tidak boleh masuk,” kata AKP Syafri Wasdar.

Kesan tertutup mereka membuat polisi sulit menemukan jawaban. AKP Syafri Wasdar menyebut bahwa keluarga korban mengakui bahwa pihak mereka sudah lama tidak menjalin kontak.

“Keluarga ini terkesan menjauhkan diri dari keluarga inti yang mana dia berkomunikasi terakhir lebih dari satu tahun lalu, komunikasi via telepon, dan untuk bertemu lebih dari lima tahun lalu dan itu hanya sebatas mengucapkan selamat ulang tahun,” kata AKP Syafri Wasdar.

Salah satu keluarga inti yang bernama Handoyo menyangsingkan jika keluarga yang tewas itu tak memiliki uang untuk membeli makan.

“Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja, tidak berinteraksi kepada siapapun. Kalau memang dia kelaparan, pasti dong bisa menghubungi keluarga,” kata Handoyo.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"