Kebiasaan Buruk Efeknya Nggak Sepele, Ini Bisa Merusak Kuliahmu

Kebiasaan Buruk Efeknya Nggak Sepele, Ini Bisa Merusak Kuliahmu

Setiap orang ingin mencapai hasil yang baik. Termasuk dalam kuliah atau studi. Nggak bisa dihindari juga ketika seseorang melakukan kebiasaan buruk. Tapi, jika segera dikenali maka akan dapat segera diatasi. 

Apa sih kebiasaan buruk yang bisa merusak kuliah atau studi? Hayo, akui segera dan atasi!

1. Gagal mengikuti kelas pada mata kuliah tertentu

Jika bangun kesiangan, mudah banget cara mengatasinya. Yaitu dengan menyetel alarm sebelum waktu kuliah. Tapi, jika cara itu sudah dilakukan dan masih nggak bisa masuk kelas karena kesiangan, jangan jadikan kebiasaan buruk ya.

Daftar hadir paling nggak mesti ditandatangai 75 persen dari seluruh jadwal kuliah selama satu semester. Nah, artinya kamu bisa memanfaatkan 25 persen untuk kondisi tertentu, misalnya sakit atau acara penting lainnya. Ini untuk satu mata kuliah lho ya. Kalo lebih dari itu dan banyak mata kuliah yang kelewat maka kamu harus menanggung resikonya. Resiko terburuk sih mendapat surat peringatan di akhir masa studi dan harus 'kick out' deh.

Datang terlambat (Starrtherapy.com)

2. Catatan kuliah yang terlalu sedikit atau banyak yang terlewat

Mencatat kadang susah dilakukan. Karena dosen tertentu  hanya memberikan kata kunci meskipun sudah menggunakan slide show. Cara efektif untuk mencatat akhirnya dibutuhkan untuk mengatasi kebiasaan buruk ini. Temukan segera cara mencatat yang cepat dan mudah kamu pahami. Misal dengan menggunakan sketsa atau lainnya.

3. Terlambat mengumpulkan tugas atau paper

Dosen atau pengajar mungkin memberikan kelonggaran waktu untuk mengumpulkan tugas atau paper. Tetapi perlu kamu ingat bahwa kelonggaran waktu tidak untuk memanjakan kebiasaan buruk. Dosen atau pengajar nggak selalu memberi waktu yang bisa ditawar. Atur jadwalmu mulai dari sekarang deh, telat mengumpulkan tugas jangan dijadikan kebiasaan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"