Jawaban Ilmiah Soal Kenapa Ayam Nggak Menyeberang Jalan?

Jawaban Ilmiah Soal Kenapa Ayam Nggak Menyeberang Jalan?

Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata ayam? Hewan ternak, daging, kampus (*eh), kulit, ceker, dan seterusnya. Yang mau kita soroti dalam ulasan kali ini bukan tentang itu, melainkan soal kenapa sih ayam gak menyeberang jalan?

Di jalan raya, kalian pasti pernah melihat hewan unggas yang akrab sama manusia ini melipir dan ngeliatin jalan kan? Iya, mungkin mereka tuh mau nyebrang jalan raya yang kita lewati. Lucu ya, padahal matanya di samping lho, tapi masih nengok-nengok dulu kalo mau nyebrang, hehehe.

Kenapa ayam gak menyeberang jalan? (kurdfilozof.blogspot.com)

Masalahnya, kendaraan bermotor yang dipacu manusia tuh bikin mereka jadi harus berlari-lari saat menyeberang jalan. Mereka kayak panik dan sering mengepak-ngepakkan sayap, padahal nggak bisa terbang juga.

Gak jarang mereka harus jadi korban keganasan jalan raya yang dikuasai manusia-manusia.

Tentang hal ini, ada sebuah penelitian unik yang berusaha menjawab pertanyaan tadi. Penelitian ini dilakukan oleh Christopher Johnson, seorang peneliti dan alumnus Griffith University, Australia.

Pertanyaan itu kemudian berusaha dijawab seorang peneliti di Australia (citizensofculture.com)

Seperti dikutip dari IDN Times, Johnson menyatakan bahwa penelitian unik ini dilakukan di area kampusnya. Persisnya di Hutan Toohey, selatan Kota Brisbane. Sebab, di area itu terdapat 30 persen spesies unggas Australia.

Untuk mengetahuinya, Johnson pun mengamati area dekat jalan raya hingga jarak 100 meter dari jalan. Di situ, Johnson pun menganalisis kemampuan unggas menyeberang jalan berdasarkan ukuran tubuhnya, tipe/spesiesnya, serta gaya hidup mereka--entah unggas taman atau unggas hutan.

Mereka yang menyeberang jalan umumnya bertubuh kecil (mravorad.com)

Johnson ingin melihat efek dari semua faktor itu terhadap tindakan menyeberang jalan. Dia juga mencatat jika ada kebiasaan tertentu pada unggas-unggas tersebut.

Seperti yang ditulis Johnson dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution, unggas-unggas yang menyeberang jalan raya yang lebar, cenderung berukuran kecil. Kurang dari 20 sentimeter, mereka pun termasuk unggas hutan.

Akan tetapi, lebarnya jalan raya belum bisa dijadikan patokan utama. Sebab, jalan dibuat oleh manusia yang secara alami harusnya tidak ada di dalam kehidupan ayam-ayam tersebut.

Jalan raya tuh gak ada dalam benak pikir mereka gengs, gak ada! (vietnamnet.vn)

Secara alami, beberapa jenis unggas jadi terintimidasi dengan udara terbuka yang terlalu lapang. Insting mereka pun jadi lebih waspada akibat mereka menjadi lebih mudah terlihat oleh predatornya.

Di samping itu, unggas lain menggunakan jalan raya sebagai batas daerah atau teritori mereka. Umumnya, para unggas itu diketahui mengalami stres karena suara gaduh yang timbul dari jalan raya. Makanya mereka selalu berusaha menghindari atau menjauhinya.

Di jaman yang serba maju bagi umat manusia ini, para unggas yang hidup di area perkotaan misalnya, cenderung lebih gegabah untuk menyeberang jalan. Insting mereka semakin kacau kalau seandainya di seberang jalan ada sumber makanan mereka.

Keliatan deh sekarang, ini ayam peliharaan atau ayam liar (tampabay.com)

Kalo unggas peliharaan cenderung tanpa pikir panjang menyeberang jalan begitu aja. Mereka santai, gak takut dengan kematian yang menghantui mereka. Apalagi kalo ada sumber makanan mereka di seberang jalan. Sementara unggas yang liar atau hidup secara alami tanpa dipelihara malah cenderung hati-hati banget di jalan raya. Mereka sadar keselamatan mereka.

Kalo udah begini, biasanya mereka sering jadi korban atau malah pengendara yang jadi korban.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"