Fakta Psikologis Tentang Perasaan, Petunjuk Penting nih!

Fakta Psikologis Tentang Perasaan, Petunjuk Penting nih!

Pertanyaan yang sering muncul ialah dari mana datangnya perasaan. Banyak orang yang sering merasa berjarak dengan perasaannya sendiri. Berusaha menghilangkan rasa sedih dan marah. Kita mungkin merasa susah mengidentifikasi dari mana datangnya perasaan. Hal tersebut tidak mengejutkan. Fakta psikologis tentang perasaan ini telah dirumuskan secara singkat dalam artikel di PsychCentral. 

Seorang psikoterapis Joyce Marter, LCPC, menerangkan bahwa kita sering menutupi perasaan secara sosial. Untuk tujuan kepantasan, profesionalitas, menghindari konflik dan mempertahankan relasi. banyak orang merasa bahwa melampiaskan emosi itu buruk atau bahkan bisa dianggap 'gila'. Mereka khawatir mengalami penolakan atau dianggap 'butuh', terlalu polos dan lain sebagainya. 

Banyak juga orang merasa mereka sebagai orang yang lemah ketika merasa sedih atau takut, makanya mereka mengabaikan perasaan tersebut. Bahkan sangat mungkin mengabaikan perasaan-perasaan lainnya serta mempercayai 'nggak begitu kok perasaanku'. Tentang perasaan memang rumit, tetapi perasaan mempunyai posisi penting dan bernilai. Seorang psikolog klinis, Jennifer Taitz, PsyD, mendefinisikan emosi sebagai sebuah respon yang meliputi interpretasi, sensasi fisik dan membutuhkan tindakan. Misalnya, saat kamu merasa dalam bahaya maka akan punya pikiran untuk menyelamatkan diri dan menemukan tubuhmu berkeringat. 

Berkeringat (universityhealthnews.com)

Lebih lanjut, Taitz menjelaskan bahwa perasaan itu mempunyai fungsi penting. Meskipun emosi bersifat negatif seperti kesedihan, kegelisahan, marah tetapi fungsinya justru memberikan titik terang. 

Saat seseorang menekan rasa sedih, jutru tidak akan mendapatkan 'pesan penting'. Misalnya, merasa sedih karena pekerjaan dan pesan pentingnya adalah 'pekerjaanmu tidak berharga'. Ketika kamu mengenali dan merasakan kesedihanmu, maka kamu akan menemukan hal penting yang mungkin bisa menyelesaikannya. Misalnya dengan menstimulasi dan membuatmu lebih termotivasi untuk membuat perubahan. 

Artinya, menurut Taitz, merasakan perasaan bisa memberikan kesempatan untuk mengikuti 'inner wisdom' atau kebijakan hati.  Menurut Marter, perasaan bisa memberi petunjuk tentang seperti apa hubungan, peran, pilihan, tujuan yang terbaik untuk kita. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"