Kamu sering menyembunyikan perasaan? Atau kamu menangkap tanda-tanda seseorang sedang menyembunyikan perasaan seperti dibawah ini?
1. Menutupi hal negatif dengan sisi positif
Orang yang menyembunyikan perasaannya mencoba menunjukkan kepada orang lain kalo dia baik-baik saja. Orang tersebut akan menutupi rasa pesimis dengan semangat dan tampak optimis meski hidupnya penuh 'tantangan'. Tali Shalot, penulis "The Optimism Bias", mengungkapkan bahwa manusia mempunyai mekanisme untuk tetap berpikirn positif. Orang yang mempunyai penuh harapan meskipun sedang ditikam masalah tetap bisa lebih rileks dan jauh dari stres.
Sebuah jurnal ilmiah Cancer Nursing menunjukkan pasien yang pesimis nggak bisa produkif karena hanya membayangkan kematian. Sebaliknya, pasien yang optimis berpengaruh besar pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hubungan cinta.
Beberapa ahli menentang dua kesimpulan dari penelitian diatas. Berpikiran positif nggak selalu menjadi pendekatan realistis bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaannya. Pendeknya, berpikiran positif untuk menutupi perasaan marah, kecewa dan perih nggak bisa meringankan kecuali orang tersebut bisa menjaga keseimbangan perasaannya sendiri.
2. Mencari kesibukan
Seseorang yang menyembunyikan perasaannya membutuhkan distrasi, makanya mereka bisa mengendalikan emosinya. Mereka akan menghabiskan waktu di kantor hingga malam. Setiap hari punya janji dengan orang lain. Apalagi ia sering menghabiskan waktu dengan rekreasi dan aktivitas menghabiskan waktu dan agar tetap fokus.
Cara ini mudah bagi orang yang nggak ingin orang lain tahu tentang perasaannya. Mereka suka mengejakan sesuatu hingga tubuh terasa lelah. Mereka selalu mencari distraksi untuk tetap bisa menyembunyikan perasaan.
3. Memisahkan diri dari orang lain
Ketika seseorang menekan perasaannya, ia akan memperlihatkan kesibukannya. Beberapa orang akan memisahkan diri dari orang penting dalam hidupnya. Ini adalah mekanisme yang dilakukan untuk menutupi perasaannya. Mereka melakukan hal tersebut agar tidak berkonfrontasi dengan emosi, padahal ini bisa menjadi pemicu orang lain akan menjauh darinya.
4. Dekat dengan orang yang lebih bermasalah
Orang yang ingin menyembunyikan perasaannya susah menjelaskan problemnya. Maka, ia memilih teman dekat yang mempunyai problem lebih besar. Seseorang yang menyembunyikan perasaannya nggak bisa menjelaskan rasa sedihnya. Sehingga ia lebih bisa membantu orang lain untuk menyelesaikan masalah daripada menyelesaikan masalahnya sendiri. Meski mereka nggak mau menerima konsekuensi dari masalah orang lain tersebut, tetapi cara ini dilakukan sebagai taktik menyembunyikan perasaan sendiri.
Peneliti dari Amerika menyebutnya sebagai "psychologically distant". Para ahli menyebut term itu untuk kondisi seseorang yang lebih kreatif dan bisa menyelesaikan masalah ketika nggak terikat secara psikologis.