Setiap tahunnya Forbes mencatat daftar orang terkaya di Indonesia. Termasuk baru-baru ini Forbes kembali membuat laporan 10 orang kaya di Indonesia yang memiliki jumlah kekayaan sangat fantastis. Ada nama-nama lama, namun ada juga sosok baru yang jadi kuda hitam menyodok di urutan ke-2. Siapa saja mereka?
Budi Hartono dan Michael Hartono
Melansir dari CNBC Indonesia, nama pertama sebagai orang terkaya di Indonesia masih diraih oleh kakak beradik Budi Hartono dan Michael Hartono. Keduanya diprediksi memiliki kekayaan sebesar 47,7 miliar USD atau naik 5,1 miliar USD dibandingkan tahun lalu. Konglomerat ini memang memiliki kerajaan bisnis, mulai dari perusahaan rokok, bank, mall, hingga e-commerce.
Low Tuck Kwong
Berikutnya ada pengusaha dalam bidang pertambangan yakni Low Tuck Kwong. Kwong merupakan pendiri dari Bayan Resources yang menggeliat dengan bisnis batubara. Bisnis batubaranya yang moncer membuat kekayaannya melambung dan menyodok di urutan ke-2 dengan total kekayaan mencapai 12,1 miliar USD.
Perusahaan yang didirikan oleh Kwong adalah perusahaan tambang batu bara terbesar keempat yang ada di Indonesia. Kekayaan Kwong naik s
Keluarga Eka Widjaja
Daftar orang terkaya di Indonesia berikutnya adalah keluarga Eka Widjaja. Meskipun Eka Widjaja sudah meninggal namun kerajaan bisnis pendiri Sinar Mas masih beroperasi sampai sekarang. Total keluarga Eka Widjaja memiliki kekayaan sebesar 10,8 miliar USD. Kekayaan kelurga ini naik sebesar 1,1 miliar USD naik dibandingkan tahun lalu. Tahun 2021 keluarga ini berada di urutan ke-2 namun kali ini turun satu peringkat.
Sri Prakash Lohia
Nama yang selalu masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia adalah Sri Prakash Lohia. Pria kelahiran India ini memiliki perusahaan yang besar dalam bidang tekstil yakni Indorama Group. Kekayaan yang ia miliki naik sebesar 1,5 miliar USD atau menjadi 7,7 miliar USD.
Anthoni Salim
Nama konglomerat Anthoni Salim dari Salim Group adalah pengusaha yang memiliki kekayaan besar sekitar 7,5 miliar USD. Kekayaan bos Indofood dan Indomaret ini kabarnya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 silam sebesar 1 miliar USD.