Apalagi, di Gunung Kemukus ini tidak hanya ada peziarah, tapi juga laki-laki iseng dan juga WTS. Sebab mereka tahu ada banyak orang yang ke sana untuk tujuan mencari jodoh. Maka dengan memasang wajah lugu, mereka akan mengaku bahwa mereka juga peziarah yang datang pertama kali ke Kemukus untuk mencari jodoh. Jadi gak heran jika banyak juga peziarah baru yang tertipu.
Butuh kurang lebih 2-3 kali berziarah untuk bisa membedakan mana laki-laki hidung belang/kupu-kupu malam, mana yang beneran peziarah.
Dan tentu saja, kalau melakukan hubungan dengan dua tipe itu, selain rugi duit peziarah juga rugi waktu dan tenaga. Sebab melakukan hubungan dengan bukan peziarah tentu tidak masuk hitungan dalam syarat ritual. Hubungan pun jatuhnya jadi cinta satu malam saja.
"Bisa saja malam ini dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," ungkap seorang peziarah. "Maklum, namanya juga wanita bayaran."
Wah, ada-ada aja ya ges. Mau cari jodoh aja musti ke Gunung Kemukus Sragen. Udah gitu belum karuan dapat jodoh. Bisa-bisa dapat cowo atau cewek gak bener. Jatuhnya malah jadi bisnis prostitusi. Wwkwkwk