Begini Alasan Orang Eropa dan Amerika Lebih Sering Gunakan Tisu Toilet Ketimbang Pakai Air saat di WC

Begini Alasan Orang Eropa dan Amerika Lebih Sering Gunakan Tisu Toilet Ketimbang Pakai Air saat di WC
Kalo gak pake kertas toilet ya pake kerikil atau batu licin (historyrevealed.com)

Selain itu, orang Yunani Kuno juga biasa menggunakan daun leek sebagai penggantinya. Tapi yang paling mengejutkan adalah penggunaan gaun atau baju yang mereka kenakan untuk diusapkan ke pantat mereka setelah buang air besar.

Perkembangan selanjutnya di jaman Romawi. Orang Romawi juga menggunakan batu kerikil. Tapi mereka juga udah mengenal tersorium yang merupakan sejenis ranting dan disematkan spons di ujungnya.

Tersorium biasanya direndam ke dalam air asin atau air cuka setelah digunakan. Tapi orang-orang kaya jaman Romawi biasanya menggunakan kain dari baju bekas mereka untuk membersihkan pantat mereka.

Martial, salah seorang penyair terkenal Romawi biasanya menggunakan wool yang dibubuhi parfum. Buat dia, benda itu lebih nyaman untuk digosokkan ke pantat. 

Gilanya, para pemberani juga bisa menggunakan pecahan keramik gengs~!

Tersorium, digunakan oleh orang-orang Romawi (history.com)

Kemudian pada Abad Pertengahan di Eropa, sejarah kebersihan diri tergolong menjijikkan. Orang-orang di jaman itu biasa menggunakan ranting kayu, tanah, rumput, atau daun, termasuk pakaian yang mereka kenakan untuk membersihkan pantat.

Di jaman itu, biasanya mereka juga buang air besar di ember. Udah gitu, mereka akan membuang isinya dari jendela rumah begitu aja. Itu adalah hal biasa kala itu. 

Makanya orang di Abad Pertengahan udah biasa deh kena kotoran dari orang lain saat berjalan di luar.

Tapi di jaman itu, beberapa orang terkenal menggunakan lap untuk toilet masing-masing. Duke of Berry misalnya, lebih suka lap dari bahan katun, sementara Raja Charles VI lebih suka kain linen. Yap, sebagai orang penting, hal ini juga harus dicatat dalam dokumentasinya.

Kemudian pada abad ke-16, orang Eropa emang udah mengenal kertas. Tapi ya buat menulis atau membuat buku. Soalnya harga kertas sangat mahal kala itu, belum ada teknologi untuk mencetak banyak kertas.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"