Seorang Pria Kesurupan Usai Melakukan Aksi Kekerasan ke Monyet di Monkey Forest Bali

Seorang Pria Kesurupan Usai Melakukan Aksi Kekerasan ke Monyet di Monkey Forest Bali

Seorang pria menjadi sorotan publik setelah aksinya yang aneh di Monkey Forest, Ubud, Gianyar, terekam dalam video dan viral di media sosial, khususnya Facebook. Pria tersebut diduga mengalami perubahan perilaku setelah melakukan kekerasan terhadap monyet di kawasan suci tersebut.

Video pertama diunggah oleh akun Facebook Adi Suryana pada Minggu (13/7/2025) pukul 12.34 WITA. Dalam video berdurasi 48 detik itu, pria berbaju hitam tampak terus-menerus melakukan gerakan aneh, seperti menjulurkan lidah, manyun, berbicara sendiri, hingga menggerakkan tangan tak terkendali.

Keterangan video menyebut bahwa perilaku aneh tersebut muncul karena pria itu telah menyiksa dua monyet di Monkey Forest. 

“Tingkah lakunya seperti monyet karena menyiksa due monyet Monkey Forest,” tulis akun tersebut.

Kemudian pada malam harinya, pukul 19.30 WITA, akun yang sama mengunggah video kedua berdurasi 1 menit 21 detik. Kali ini, pria tersebut terlihat sedang mengikuti ritual sembahyang di sebuah pura, didampingi oleh seorang pemangku.

Pria seperti kesurupan usai memukul monyet di Monkey Forest Bali (via facebook)

“Bali itu sakral. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Setelah kena karma karena melempar monyet due Monkey Forest kini buruh bangunan sembahyang di Pura Dalem Monkey Forest,” bunyi keterangan unggahan kedua.

General Manager Monkey Forest, Agung Bagus Baskara, membenarkan bahwa kejadian tersebut memang terjadi di wilayah mereka. Namun, ia mengaku baru mengetahui kasus itu dari media sosial. Ia menekankan bahwa kawasan Monkey Forest merupakan tempat suci yang dijaga keseimbangannya oleh keberadaan monyet-monyet yang dianggap sebagai penjaga spiritual.

“Di dalam kawasan hutan ini terdapat tiga pura. Monyet-monyet di sini diyakini sebagai penjaga tak kasatmata dan tidak boleh diganggu apalagi disakiti,” jelas Agung, Senin (14/7/2025).

Terkait insiden itu, Agung menambahkan bahwa Pura Dalem Monkey Forest dikelola langsung oleh desa adat, sehingga manajemen Monkey Forest tidak menangani ritual atau kegiatan keagamaan di pura tersebut.

Jero Mangku Dalem, pengelola Pura Dalem Agung dari Desa Adat Padangtegal, membenarkan bahwa pria tersebut bukan warga lokal, melainkan seorang buruh bangunan yang bekerja di Jalan Bisma. Ia datang ke pura bersama atasannya yang berasal dari Tabanan, setelah mendapat petunjuk dari orang pintar untuk melakukan sembahyang dan permohonan maaf.

"Katanya pria itu sempat memukul monyet saat sedang makan karena merasa terganggu. Setelah kejadian itu, perilakunya berubah," ujar Jero Mangku Dalem.

Sebagai bentuk permintaan maaf, pria tersebut diminta melakukan ritual pejati dan mengikuti prosesi keagamaan di Pura Dalem. Meski berasal dari keyakinan yang berbeda, ia bersedia menjalani sembahyang dan menerima tirta (air suci).

“Sebelumnya dia gerak-gerak terus, tapi setelah ritual selesai dia tenang, bahkan sempat berjabat tangan dan tertawa,” kata Jero Mangku Dalem.

Ia pun mengaku tidak kaget dengan kejadian itu karena kasus serupa sudah beberapa kali terjadi. Monyet di Monkey Forest diyakini sebagai bagian dari pura dan harus dihormati karena memiliki nilai spiritual yang tinggi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"