"Biasanya, penggabungan katai putih tidak mengarah pada pembentukan bintang yang kaya akan karbon dan oksigen," tambah Bertolami.
Namun, para ahli percaya bahwa katai putih yang kaya karbon dan oksigen mengalami gangguan dan berakhir di atas katai yang kaya helium, sehingga mengarah pada pembentukan bintang baru ini.
Akan tetapi, para ahli meyakini bahwa katai putih yang tinggi akan karbon dan oksigen mengalami gangguan. Hingga kemudian, berakhir di kaya helium sehingga membentuk bintang baru tersebut.
Bintang jenis baru ini ditemukan oleh Klaus Werner bersama astronom asal Jerman lainnya di Universitas Tubingen. Namun sayang, tak ada model evolusi mengenai bintang di angkasa saat ini sehingga tidak menjelaskan detail soal bintang jenis baru tersebut.